Network
DENPASARUPDATE.COM – Jangkitan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan di Bali telah menulari puluhan Sapi. Peternak pun mulai waspada. Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung bersama BPBD Badung dan Polres Badung terjun langsung ke pasar hewan Beringkit untuk memberi arahan terkait antisipasi masuknya PMK, kemarin.
Kadis Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana mengakui telah terjun langsung ke lapangan. Selain itu juga sudah koordinasi dengan pengelola Pasar Hewan Beringkit untuk meningkatkan pengawasan terhadap Surat Keterangan Asal Hewan (SKAH) dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk mencegah masuknya sapi dari daerah yang sudah terjangkit serta meminta petugas pasar melakukan prosedur biosecurity secara ketat.
“Mencegah masuknya sapi dari daerah yang sudah dinyatakan positif PMK, kami di Pasar Beringkit sudah memberikan arahan agar melakukan spraying terhadap sapi, alat angkut dan alat-alat yang masuk ke pasar. Menjaga kebersihan kandang dan melakukan spraying secara rutin sebelum dan sesudah operasional pasar,” terangnya, kemarin.
Menurutnya, sejak wabah PMK muncul di Jawa Timur, pihaknya di Badung sebenarnya sudah mengambil langkah antisipasi dengan menerjunkan seluruh dokter hewan untuk melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), melaksanakan deteksi dini dan melakukan pengamatan, pengawasan dan pengobatan terhadap ternak yang sakit.
“Sampai saat ini memang di Badung belum ada laporan dari petugas kami terkait sapi yang sakit mengarah gejala klinis PMK. Namun kami tetap harus meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.
Sementara terkait masuknya virus PMK di Bali, pihaknya juga sudah mendistribusikan obat-obatan dan disinfektan ke masing-masing puskeswan dan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini.
“Kami terus melakukan pengawasan dan juga telah mendistribusikan obat-obatan dan disinfektan,” terangnya
