DENPASARUPDATE.COM - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Kecamatan Buleleng digelar di MIT Mardlatillah Singaraja, Minggu 6 Maret 2022.
Ketua Panitia MTQ XXIX Kecamatan Buleleng, H. Oce Badrudin, mengatakan, MTQ kali ini memperlombakan 8 cabang.
Total peserta mencapai 111 orang. Tema yang diangkat dalam MTQ XXIX Kecamatan Buleleng adalah “Melalui MTQ, Mari Kita Implementasikan Moderasi Beragama dalam Seluruh Sendi Kehidupan Menuju Indonesia Berkualitas”.
Baca Juga: MTQ XXIX Kecamatan Sukasada 2022 Digelar di SDN 1 Pegayaman
Di sisi lain, Ketua KUA Buleleng, Ustadz Zainuddin mengatakan, pihaknya sempat pesimis MTQ terlaksana, karena masalah dana.
“Alhamdulillah ketua pantia dan bendahara door to door mencari dana sehingga MTQ bisa dilaksakanakan,” katanya.
Baca Juga: Sambut KTT G20, Bali Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Tol Bali Mandara, Ini Proyeksinya
Menurutnya, kenapa pihaknya ngotot melaksanakan MTQ. Sebab, MTQ ini merupakan program pemerintah seperti diatur dalam Peraturan Menag Nomor 15/2029.
“Kita harus mendukung dan mensukseskan program ini. Dari level desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga MTQ nasional. Pendanaan dari APBN, APBD provinsi, APBD kabuapten/kota dan dari donatur yang tidak mengikat,” jelasnya.
Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Buleleng, Ismail dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Kepala Kemenag untuk mejadikan MTQ Kecamatan Buleleng ini dalam rangka lebih mencintai Al Quran.
“Insya Allah kalau kita cinta Al Quran kita akan mau mempelajari dan mengamalkannya,” katanya.
Dikatakan, tujuan Allah menurunkan Al Quran dalam rangka agar kita hidup di dunia ini menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin.
“Ini manfaat spiritual. Dengan Al Quran dapat meneguhkan akidah kita, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita dan menyebarkan Islam rahmatal lil alamin dengan penuh akhlak dan etika,” kata Ismail.
Baca Juga: Foto dan Video Mengerikan Mayat Tangmo Nida Beredar di Medsos, Ini Hukum Menyebarkannya dalam Islam
Manfaat kedua, kata dia, dengan MTQ kita bisa ambil manfaat sosialnya. “Dengan MTQ kita bisa jalin silaturahmi, ukhuwah basyariyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah yang lain-lain bisa berjalan,” jelasnya.
Ketiga, manfaat kultural. Menurutnya, MTQ ini sudah menjadi budaya umat Islam. Dalam rangka syiar islam dan menghidupkan nilai-nilai Islam.
Antara agama, seni dan budaya-budaya lokal bisa bersinergi, tapi tetap tidak mengurangi ajaran-ajaran Islam.
“Keempat, kita berharap moderasi beragama bisa kita manfaatkan dalam rangka toleransi beragama. Baik itu intern umat beragama, antarumat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Puing Ogoh-ogoh yang Tak Dibakar Picu Masalah, Jadi Sampah dan Monster Menakutkan
Sementara Camat Buleleng I Nyoman Riang Pustaka dalam sambutannya mengatakan, kegiatan seperti MTQ ini patut disyukuri.
“Di sini kita bisa duduk dengan tenang, damai dan sangat membahagiakan,” katanya.
“Saya merasa bersyukur dan mengajak mensyukuri nikmat Tuhan ini. Tadi yang membaca ayat Al Quran begitu indah dan lembut. Kelembutan itulah yang kita dambakan semua. Sehingga kedamaian, istilah di Bali shanti, bisa kita wujudkan. Karena bangsa ini sebenarnya begitu mudah jika ingin dibuat seperti Rusia dan Ukraina. Sangat mudah,” imbuhnya.
Baca Juga: Sudah Tahu Nyepi, Nekat Keliaran, Pecalang dan Polisi Ciduk 5 Orang Pelanggar, Ini Hukumannya
Camat Riang Pustaka mengapresiasi penyelenggaraan MTQ. Baginya, MTQ ini merupakan kegiatan yang berpacu dalam kebaikan.
Hadir dalam pembukaan MTQ XXIX antara dari Polsek Singaraja, Koramil 1609-01/Buleleng, Ketua LPTQ Kabupaten Buleleng, Kasi Pendis Kemenag Buleleng, serta undangan lainnya.***