DENPASARUPDATE.COM - Seorang guru PNS SMPN 1 Banjarangkan, I Putu S (57) nekat menenggak racun serangga, baygon pada Senin 23 Agustus 2021.
Aksi nekat sang guru ini bermula saat I Putu S berangkat dengan menyetir mobil dari rumahnya yang berada di Lingkungan Bendul, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung menuju SMPN 1 Banjarangkan pada Senin 23 Agustus 2021 sekitar pukul 07.30 WITA.
Korban I Putu S menenggak racun serangga ketika sedang menepikan mobilnya di areal, Goa Jepang Kawasan Desa/Kecamatan Banjarangkan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan Terbaru, Rabu 25 Agustus 2021: Leo Uang Melimpah, Gemini Ada Kerugian
Istri korban I Putu S, Ni Wayan S (55), mencoba menelepon sang suami. Ketika ditelepon, I Putu S mengaku dirinya telah menenggak baygon dan berada di areal Goa Jepang.
Seketika itu juga, Ni Wayan S pergi ke lokasi dan menemukan suaminya telah lemas di dalam mobil dengan pintu terkunci. Barulah korban membukakan pintunya setelah digedor berulang kali oleh sang istri.
Akhirnya I Putu S dibawa ke RS Graha Bhakti Medika dengan menggunakan ambulans.
Baca Juga: Lolos Administrasi dan Masa Sanggah CPNS? Ini 4 Situs yang Bisa Diakses Untuk Latihan SKD
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 19 Dibuka Akhir Agustus: Hindari Hal Ini Jika Ingin Lolos!
Sang istri menuturkan suaminya telah memperlihatkan gelagat aneh sejak Minggu 22 Agustus 2021 malam. Menurut Ni Wayan S, I Putu S mengatakan bahwa dia akan pergi meninggalkan semuanya.
Saat ini kondisi korban I Putu S sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Terkait dengan informasi yang beredar bahwa korban I, Putu S merasa terbebani dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring), menurut Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana, tidak ada hal yang seperti itu.
"Kalau dibilang terbebani karena pembelajaran online, kan banyak jadinya guru seperti itu. Jika Gaptek, banyak cara menyikapinya," tandas Sujana.
Lebih lanjut, Sujana mengatakan bahwa korban I Putu S sudah mengajukan pensiun dini.
"Tinggal 3 tahun lagi yang bersangkutan (korban I Putu S) akan pensiun karena mengajukan pensiun dini, ya akan kita bantu," ucap Sujana.***