GMNI: Membela Wong Cilik Jangan Sebatas Jargon, Berantas Mafia & Kartel Pangan, Jangan Perkosa Ibu Pertiwi

5 Februari 2021, 08:58 WIB
DPC GMNI Front Marhaenis (FM) Denpasar menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) /DPC GMNI Denpasar

DENPASARUPDATE.COM - DPC GMNI Front Marhaenis (FM) Denpasar menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) ke- III lintas komisariat pada 1 s.d. 3 Februari 2021.

PPAB yang diselenggarakan oleh GMNI FM Denpasar menghadirkan pemateri dari Komunitas 05.30 yang terdiri dari Kisman Hali Dari (Kementerian Desa), Harto/Mas Nyo (Expert Pertanian Organik), Urip Sanjaya (Anggota Komunitas 05.30), Anak Agung Fajar (Expert Pertanian Organik).

Pada momen tersebut, Harto, Expert Pertanian Organik, mengungkapkan Indonesia adalah negara agraris, terutama di Bali. Akan tetapi, sektor pertanian semakin hari semakin ditinggalkan karena dianggap kurang menguntungkan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Upaya Elsa Untuk Sembunyikan Kejahatannya hingga Anggota Freemason yang Jadi Bupati

Lebih lanjut, Harto/Mas Nyo menjelaskan soal manfaat pertanian organik yang seharusnya dapat memberikan kesejahteraan lebih untuk petani. Selain itu, menurutnya untuk melakukan hal tersebut tidak perlu khawatir soal biaya perawatan karena alam memiliki pupuk dan obatnya sendiri.

“Tidak semua harus di rawat dengan yang merogoh kocek yang tinggi contoh nya pupuk kimia , dan membuat menjual lahan tani nya untuk kepentingan uang sementara, sedangkan bahan baku makanan harus terus berputar”, tuturnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Dirampok, Jari Sopirnya Dibacok Sampai Putus, Begini Selengkapnya

Harto berharap para kader GMNI FM Denpasar mau ikut berkontribusi dan bersinergi dalam praktik pertanian organik agar dapat memperbaiki nasib petani.

Tidak hanya soal pertanian organik, Kisman Hali, Kementerian Desa, menyampaikan kepada GMNI agar memperjuangkan para petani dengan menyuarakan hentikan subsidi, kemudian membeli hasil pertanian daerah sendiri.

Baca Juga: Kabupaten Buleleng, Bali Lakukan Simulasi Pertemuan Belajar Tatap Muka, Ini Dasarnya

“Kawan-kawan cukup menyuarakan stop subsidi lalu beli hasil produksi masyarakat tani atau kawan-kawan memperjuangkan pemerintah daerah untuk stok pangan di daerah petani” ucap Kisman.

DPC GMNI Front Marhaenis (FM) Denpasar menyelenggarakan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) ke- III lintas komisariat pada 1 s.d. 3 Februari 2021. DPC GMNI Denpasar

Sementara itu, anggota komunitas 5.30, Urip Sanjaya, berharap Bali lebih mengembangkan agrowisata dengan menekankan hasil alam dan melindungi lahan taninya, bukan hanya sekadar fokus terhadap pariwisata, tetapi malah abai dengan alamnya.

Baca Juga: Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI Resmi Copot Fadli Zon, Ini Faktanya

“Bukan malah dijadikan beton untuk hotel dan lain lain. Alam adalah anugerah kita sebagai orang Bali maupun Indonesia itu sendiri wisatawan dan pariwisata bonusnya coba deh kita berpikir seperti itu mungkin banyak lahan tani tidak terjual untuk hotel dan villa. Coba stop memalak petani dengan subsidi mungkin lahan taninya tidak di jual oleh mereka” ujar Urip.

Ketua DPC GMNI FM Denpasar, Putu Jody Feriawan, menyebutkan bahwa pertanian dapat kembali dibangkitkan dan menjadi sektor ekonomi utama dengan catatan adanya perbaikan dengan memberantas mafia maupun kartel pangan yang mengancam stabilitas harga dan merusak pertanian itu sendiri.

Baca Juga: Moeldoko Unggah Foto Aku Ngopi-ngopi, Kenapa Ada yang Grogi?, Netizen : Jenderal Kok Kudeta Mayor

“ Tujuan PPAB ke III lintas komisariat DPC GMNI FM Denpasar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kader GMNI. Dengan mengundang komunitas 05.30 agar para pemuda dan pemudi yang tertarik expert Pertanian bisa tahu tentang teori pertanian organik yang bisa di praktikkan langsung nantinya. Berharap kawan-kawan seperjuangan agar sadar banyaknya mafia pupuk dan ketiadaan konsep jelas mengenai memajukan kesejahteraan petani sampai saat ini,” kata Jody.

Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB III) dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari 2021 melalui daring yang moderatori oleh Dewa Gede Wahyu Pradnyana dan diisi oleh Sindhu Andredita dan Akara (Ketua DPC GMNI Makasar). Selanjutnya, pada tanggal 2 sampai dengan 3 Februari 2021 diakhiri dengan peyematan pin Sukarno Kepada Kader yang dinyatakan lulus PPAB III.

Baca Juga: Dua Kali Beruntun Tumbang, Chelsea Geser Hotspur di Klasemen Premier League

Sebagai penutup, Jody Feriawan mengatakan bahwa ideologi Marhaenisme telah jelas menyatakan bahwa kaum petani harus diperjuangkan bukan malah sebaliknya. Menurutnya, jangan hanya menjadi sekadar jargon pro wong cilik, seperti jargon partai penguasa saat ini.

“Malu kita sebagai negara agraris malah memperkosa ibu pertiwi sendiri. Maka, saya berharap kawan-kawan seperjuangan dan bapak-bapak yang terhormat selaku pemateri mau bersama saling rangkul bisa memberikan waktunya untuk membatu petani tidak lagi di jebak oleh mafia-mafia pupuk kimia dan lain-lain dalam konteks bahan rawat tani yang kimia” tandasnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler