Legenda Sepakbola Asal Lombok Terpilih Sebagai Pemain Legendaris Tim Nasional Terfavorit

- 14 Oktober 2020, 13:00 WIB
Legenda Timnas Sepak Bola Indonesia Djunaidy Abdillah
Legenda Timnas Sepak Bola Indonesia Djunaidy Abdillah /PSSI

DENPASARUPDATE.COM - PSSI melalui akun instagram resminya melakukan voting terhadap para pemain legendaris tim nasional Indonesia untuk dijadikan sebagai legenda terfavorit.

Hasilnya Djunaidy Abdillah keluar sebagai pemenang. Pemain legendaris yang lahir di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 21 Februari 1948 tersebut berhasil mengumpulkan suara sebanyak 40,4 persen.

Perolehan suara tersebut berhasil mengalahkan pesaingnya yakni Yudo Hadianto dengan 18,2 persen suara, Tumsila 16,6 persen suara, Max Timisela 13,4 persen suara, dan Oyong Liza 11,4 persen suara.

Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Mencatat 1,8 Juta Dicoret dari BLT Subsidi Gaji Gelombang I

Djunaidy adalah pemain sepak bola yang berposisi sebagai gelandang, pernah bermain di klub-klub seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, dilansir dari gssi.org.

Djunaidy merupakan seorang gelandang tangguh dengan permainan elegan, serta merupakan salah satu talenta sepak bola pertama dari Lombok yang masuk jajaran penggawa Garuda.

Dirinya memulai karir dan menimba ilmu sepak bola di Diklat Salatiga bersama teman-teman seangkatannya, seperti Oyong Liza dan Sartono Anwar pada tahun 1965. Tahun 1967, PSSI melihat bakatnya dan memanggilnya masuk mengikuti pelatnas Timnas Junior yang akan mengikuti kejuaraan Piala Asia Junior.

Baca Juga: Soal Kabar Kepulangan Habib Rizieq, Ini Jawaban Kemenlu RI

Dalam kompetisi tersebut, Indonesia berhasil mencapai babak final dan berhadapan dengan Israel, kala itu yang masih bergabung di zona Asia. Namun sayang, pada partai final, Indonesia kalah melawan Israel dan harus puas dengan peringkat kedua.

Tahun 1968, keberhasilannya membawa Indonesia menjadi runner up di tingkat junior, membuat dirinya naik kelas ke timnas senior di tahun berikutnya. King’s Cup  di Bangkok, Thailand merupakan kejuaraan tingkat senior yang diikutinya dan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Myanmar 1-0.

Selanjutnya, karir Djunaidy bersama timnas semakin cemerlang dan ikut mempersembahkan banyak piala di tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: Honda Rilis SUV Double Cabin, Siap Mengaspal Mulai Tahun Depan

Pengalaman menarik dijalaninya tahun 1975, pada saat mengikuti pelatnas jangka panjang, yang mana saat itu Indonesia dilatih oleh Wiel Coerver.

Djunaidy mendapatkan banyak ilmu dari mentornya itu, sehingga kemampuan dalam mengolah bola meningkat pesat.

Selanjutnya, Djunaidy berkesempatan melawan tim-tim Eropa, seperti Ajax Amsterdam dan Manchester United. Penampilan Djunaidy di atas lapangan sangat impresif, sekaligus membuat Wiel Coerver terkesan.

Pelatihnya itu pun menawarkan kesempatan baginya untuk bermain di klub Belanda ‘Go Ahead Eagles’.

Baca Juga: Kementerian Ketenagakerjaan Mencatat 1,8 Juta Dicoret dari BLT Subsidi Gaji Gelombang I

Saat itu, klub tersebut sedang merajai persepakbolaan Eropa. Namun karena beberapa isu yang terjadi di era tersebut, kepindahannya batal terealisasi.

Tak jadi bermain di Eropa, karirnya pun tetap cemerlang di klub domestik, pada era 1970-an, Djunaidy berhasil mengangkat piala Perserikatan bersama Persija dan Persebaya.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, kini Djunaidy bekerja di Pertamina. Namun hingga kini pun dia masih aktif mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia.

Dari kisah perjalanan hidupnya itu, selanjutnya, pemain favorit pilihan Sobat Garuda itu akan menjadi ikon bagi rangkaian kegiatan Sahabat Garuda kedepannya. Para pemenang dari polling akan mendapatkan merchandise spesial dari Garuda Store.***

Editor: M Hari Balo

Sumber: pssi.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah