DENPASARUPDATE.COM – Nama Aji Santoso bisa dikatakan cukup lekat dengan nama Persebaya Surabaya.
Bagaimana tidak? Sosok ini sendiri dikenal sebagai legenda hidup Persebaya Surabaya di medio 90-an.
Saat menjadi pemain, Aji Santoso sendiri sempat mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia di musim 1997/1998.
Hanya saja, saat menjadi pelatih Persebaya Surabaya sendiri, Aji Santoso justru belum mampu memberikan gelar juara pada para Bonekmania.
Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan eks rekan setim Aji Santoso saat memperkuat Persebaya Surabaya yakni, Jacksen F Tiago.
Baca Juga: Dewa United Tikung Asep Berlian dari Persib Bandung, Kumaha Ieu Bobotoh?
Setelah musim sebelumnya terdegradasi, Green Force berhasil dibawa promosi oleh Jacksen Tiago pada 2003 dan meraih prestasi juara Divisi Utama semusim berikutnya, 2004.
Dalam wawancaranya di kanal YouTube Official Persebaya, Aji Santoso pun buka-bukaan terkait pengalamannya selama melatih Bajol Ijo.
Aji Santoso menyebut bahwa ia mulai bekerja menukangi Persebaya Surabaya sejak tahun 2019 lalu.
Ketika itu, ia mengawali cerita, masuk melatih Persebaya Surabaya justru di pertengahan musim Liga 1 musim 2019/2020.
Namun, dengan tempo dua bulan, ia mampu menyulap tim Persebaya Surabaya menduduki posisi runner-up klasemen akhir Liga 1 2019.
“Yang pertama (musim 2019), saya masuk itu tinggal hanya menyisakan sembilan pertandingan. Berikutnya, kami akui materi-materi pemain yang 2019 itu bisa dikatakan sebagai materi juara,” ungkap Aji Santoso, saat dikutip, Minggu 10 April 2022.
Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Jawa dan Bali Minggu 10 April 2022: Denpasar dan Surabaya Cerah Berawan
Ia juga menceritakan bahwa kedatangannya saat itu adalah untuk meneruskan tampuk kepelatihan dari Djadjang Nurdjaman dan Wolfgang Pikal yang sempat menjadi pelatih kepala Persebaya Surabaya pada 31 Oktober 2019.
Ketika itu, Persebaya Surabaya sendiri berada di posisi kesembilan klasemen Liga 1.
Sehingga, oleh manajemen Persebaya Surabaya ia mendapat tugas untuk membawa Green Force pergi dari zona papan tengah ke papan atas.
Secara mengejutkan, Aji Santoso berhasil melewati sembilan pertandingan tanpa kekalahan, rinciannya tujuh menang dan dua seri.
Hingga akhirnya Bajol Ijo pun menduduki peringkat kedua klasemen akhir di bawah Bali United yang menjuarai Liga 1 2019.
“Ketika pertama kali saya masuk ke Persebaya, dulu itu tinggal setengah musim dan tersisa sembilan pertandingan. Alhamdulillah bisa meraih posisi yang luar biasa, dua besar,” imbuh pelatih berusia 52 tahun itu.
Memasuki Liga 1 musim 2020/2021, ia kembali dipercaya memegang jabatan sebagai pelatih oleh manajemen Persebaya Surabaya.
Bahkan, di musim keduanya bersama Persebaya Surabaya, ia mendatangkan sejumlah pemain bintang, seperti Makan Konate dan David da Silva.
Alhasil, Persebaya Surabaya pun berhasil meraih gelar juara Piala Gubernur Jatim 2022.
Namun, di Liga 1, target juara tersebut tidak tercapai lantaran, kompetisi harus dihentikan akibat hantaman pandemi Covid-19.
Baca Juga: Persija Jakarta Connection, Osvaldo Haay FIX Gabung Reuni dengan Marc Klok di Persib Bandung
Persebaya juga baru melakoni dua pertandingan ketika itu.
“Kami meneruskan kompetisi berikutnya (musim 2020), tapi akhirnya terhenti. Yang membedakan sekarang ini adalah saya menangani tim ini dari awal. Mulai dari perekrutan pemain, persiapan pemusatan latihan, sehingga chemistry antarpemain itu lebih cepat beradaptasi,” ucap Aji.
Berikutnya, Persebaya mampu menjalani musim yang luar biasa di BRI Liga 1 2021/2022. Sempat bersaing di perebutan juara, Bajul Ijo pun terseok-seok di beberapa laga terakhir yang harus rela melihat Bali United kembali keluar sebagai kampiun.
“Kalau yang kemarin ini, kami sempat bersaing di takhta juara. Kami di beberapa pertandingan terakhir ada kendala, akhirnya disayangkan kami tidak terus bersaing mengejar juara sampai pertandingan terakhir,” tuturnya.
Aji Santoso sudah berhasil membawa Persebaya meraih target yang diberikan oleh manajemen di BRI Liga 1 2021/2022. Seperti diketahui, Bajol Ijo menduduki peringkat kelima klasemen akhir dengan 63 poin.
Sosok Aji Santoso mampu mencuri perhatian dengan penghargaan pelatih terbaik.
Baca Juga: Bos Teddy Tjahjono Beberkan Proses Perekrutan Pemain, Sebut Persib Bandung Lakukan Operasi Senyap
Dia mampu mengalahkan Stefano Cugurra Teco, yang sebenarnya membawa Bali United menjadi juara musim ini.
Tak hanya itu, dua trofi individu lainnya juga berhasil dimenangkan oleh anggota tim Persebaya.
Penghargaan pemain terbaik ditahbiskan kepada Taisei Marukawa, dan pemain muda terbaik diberikan kepada Marselino Ferdinan***