Kewajiban Ibadah Haji Bagi Umat Islam yang Mampu Secara Meteri, Simak Tata Cara Pelaksanaannya

- 2 September 2021, 06:29 WIB
Suasana umrah dan simulasi pelaksanaan ibadah haji dimasa pandemi Covid-19
Suasana umrah dan simulasi pelaksanaan ibadah haji dimasa pandemi Covid-19 /ANTARA/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Setiap harta yang diperoleh dari cara yang halal akan memiliki nilai kebermanfaatan yang besar untuk kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat luas. Harta tersebut agar semakin bertambah haruslah disyukuri kepada sang pemberi rezeki yaitu Allah SWT.

Bentuk rasa syukur yang bisa di lakukan bisa dengan berbagai hal, baik dengan infak, sedekah kepada fakir dan miskin, yatim piatu atau masyarakat yang benar-benar membutuhkan dengan rezeki yang kita dapatkan tersebut.

Ada cara bersyukur yang sangat bagus secara syariat Islam apabila memperoleh tambahan rezeki yang besar, yaitu dengan cara melakukan ibadah haji dan umrah. Apalagi ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan oleh Allah Swt. kepada umat Islam yang mampu secara materi.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kamis 2 September 2021: Naga Terbawa Emosi, Anjing Lebih Beruntung

Tulisan ini akan memberi sedikit tambahan ilmu seputar ibadah haji, sebagai upaya mengingat kembali akan kewajiban umat Islam untuk bisa melakukannya meskipun hanya satu kali selama hidupnya.

  1. Ibadah Haji
  2. Pengertian haji

Secara bahasa haji diartikan menyengaja atau menuju. Menurut istilah haji berarti menyengaja menuju baitullah atau kakbah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu dan dilakukan secara tertib. Allah Swt. berfirman:

 

فِيهِ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ مَّقَامُ إِبۡرَٰهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنٗاۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلٗاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٩٧

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (Q.S. ali Imran {3}: 97).

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah