Astika menyebut pemerintah pusat memang sudah mengizinkan pertemuan tatap muka dimulai pada awal 2021. Namun pihaknya ingin memastikan bahwa proses pembelajaran tatap muka tak akan memicu munculnya klaster baru penyebaran covid-19 di Buleleng.
“Tadi sudah dilihat langsung oleh satgas. Jadi skenarionya tiap hari itu beda-beda siswa yang sekolah. Misalnya hari Senin kelas I, hari Selasa kelas II, begitu seterusnya sampai sabtu. Kalau skenario ini disetujui satgas, maka akan dilanjutkan,” kata Astika.
Baca Juga: Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI Resmi Copot Fadli Zon, Ini Faktanya
Di sisi lain Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melihat langsung proses simulasi tersebut. Agus mengatakan untuk tahap awal simulasi, sekolah dapat melakukan satu kali pertemuan dalam sehari. Apabila proses pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan lancar, maka bisa dilakukan tatap muka sebanyak dua kali dalam sehari.
“Kalau skema ini berhasil, bulan depan kita sudah bisa melakukan pertemuan tatap muka. Saya lihat protap-nya sudah bagus. Hanya saya ingatkan agar tiap siswa disediakan masker cadangan di sekolah. Karena saya khawatir kalau di rumah itu kadang-kadang sembrono. Ambil masker bekas, akhirnya kan timbul masalah,” ingat mantan anggota DPRD Bali ini. ***