DENPASARUPDATE.COM – Kanker bukan penyakit baru. Tapi fakta menunjukkan penyakit ini selalu ada setiap zaman. Bahkan, jumlah kasus dari masa ke masa kian meningkat.
Ini salah satunya dipicu oleh gaya hidup yang buruk. Berdasar data Globocan 2018, sebanyak 26.095 orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya.
Angka ini tertinggi atau mencapai 19,3 persen dibandingkan total kematian dari seluruh kanker lainnya Kasus baru mencapai 30.023, disebut sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.
Dokter spesialis paru Kasum Supriadi mengatakan gaya hidup buruk yang seperti mengonsumsi makanan junk food, merokok, berlebihan mengonsumsi alkohol serta berat badan berlebih bisa menjadi pencetus kanker.
Selain gaya hidup, perubahan gen atau mutasi DNA terkait faktor keturunan juga patut diwaspadai. Diuraikan Kasum, jika ada anggota keluarga terdiagnosis kanker paru, maka sebaiknya menjalani pemeriksaan dini dan berkala untuk mendeteksi gejala kanker sedini mungkin.
"Ada serangkaian proses mendeteksi kanker paru, yakni anamnesa (wawancara pada pasien), pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan dahak dan biopsi jaringan paru, foto rontgen dada, CT scan paru dengan zat kontras, bronkoskopi atau endoskopi pada paru," beber Kasum dalam siaran persnya dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com, Kamis 4 Februari 2021.
Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Anjani Dikabarkan Menarik Uang dari ATM di Surabaya
Dikatakan, diagnosis kanker paru salah satunya jika ada sel tumor yang bisa terdapat pada pada saluran pernapasan, parenkim paru atau pada pembungkus paru.