BADAH! Menparekraf Sandiaga Baru Berkantor di Bali, GWK Malah ditutup Kembali

- 31 Januari 2021, 20:09 WIB
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Jumat (4/12/2020). Kawasan wisata GWK resmi dibuka kembali bagi kunjungan wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat setelah ditutup sejak bulan Maret yang lalu akibat pandemi Covid-19.
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Jumat (4/12/2020). Kawasan wisata GWK resmi dibuka kembali bagi kunjungan wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat setelah ditutup sejak bulan Maret yang lalu akibat pandemi Covid-19. / ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

DENPASARUPDATE.COM - Kawasan pariwisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali menjadi salah satu tempat favorit para pelancong dan para penikmat nuansa seni yang berkunjung ke pulau Dewata.

Patung setinggi 121 meter ini juga menjadi patung tertinggi di Indonesia, selain daya tarik yang tinggi patung ini juga menjadi kebanggaan penduduk di Bali.

Sebelumnya kunjungan wisatawan ke kawasan GWK sempat ditutup sejak bulan Maret 2020 akibat pandemi Covid-19 dan dibuka kembali pada awal Desember 2020.

Baca Juga: Penerapan PPKM di Jawa-Bali Dibatalkan? Jokowi: Kita Harus Ngomong Apa Adanya, Ini Tidak Efektif!

Namun karena melihat situasi dan kondisi Covid-19 yang meningkat akhirnya Pengelola kawasan pariwisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini akan kembali melakukan penutupan operasional sementara dari kunjungan wisatawan umum mulai Senin 1 Februari 2021 mendatang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Menparekraf Sandi Usulkan Pinjaman Sebesar Rp 9,9 Triliun Pemulihan Pariwisata Bali

"Keputusan ini kami ambil sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19, khususnya di Provinsi Bali," ujar Andre Prawiradisastra selaku GM Marketing Communication & Event GWK Cultural Park, di Kabupaten Badung, Bali, Minggu 31 Januari 2021.

“Langkah dan strategi tersebut dapat memberikan hasil yang positif apabila didukung dengan implementasi yang nyata di lapangan," tambahnya.

Baca Juga: Sandiaga Ngantor di Bali, Koster: Pariwisata Akan Pulih Sendiri Kalau Pandemi Sudah Selesai

Ia juga menegaskan bahwa Keputusan penutupan operasional sementara ini juga karena mempertimbangkan fakta bahwa seiring naiknya angka kunjungan wisatawan, resiko persebaran Covid-19 turut mengintai.

Manajemen GWK Cultural Park juga sangat menaruh perhatian yang sangat besar terhadap upaya-upaya yang dilaksanakan pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Baca Juga: KEREN! Jadi Kawasan Zero Covid-19, Bendesa Terunyan Ungkap Rahasia Ini, Salah Satunya Ada Unsur Gaib

Alasan ia melakukan penutupan ini juga sebagai salah satu upaya untuk memproteksi seluruh karyawan yang bertugas di kawasan GWK.

"Selama masa penutupan ini karyawan kami dapat melakukan proteksi mandiri dengan risiko penularan yang lebih kecil dan diharapkan dengan ini upaya penanggulangan pandemi Covid-19 dapat berjalan optimal, yang pada akhirnya dapat menggerakkan kembali dunia pariwisata Bali sebagai gerbang wisata nasional," ujarnya.

Baca Juga: VIRAL! Seorang Pemuda Diamankan Saat Razia Prokes di Klungkung, Dewa: Hukum Jangan Tumpul ke Atas!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang saat ini berkantor dibali juga angkat bicara terhadap ditutupnya GWK, bahkan pihaknya juga ingin memastikan bahwa keputusan penutupan GWK sebagai salah satu sinergi untuk menekan angka kasus Covid-19.

"Begitu Covid-19 bisa kita tekan kurvanya, kita akan beri sinyal waktu yang cukup sehingga mereka bisa mempersiapkan untuk buka kembali," ujar Sandiaga Uno.

Baca Juga: Dianaktirikan? Kemnaker Siapkan Kuota 500 ribu Pekerja Terampil Pariwisata Lima Destinasi Ini, Kecuali Bali

Menparekraf Sandiaga Uno juga tak lupa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemkab Badung.

"Saya tentunya akan berkoordinasi dengan pemprov dan pemkab karena GWK ini juga merupakan destinasi yang dikunjungi bisa sampai lima ribu orang per hari," tambahnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah