Vaksin Datang ke Bali, ASITA Minta Pelaku Pariwisata Jadi Prioritas Selanjutnya Untuk Vaksinasi

- 8 Januari 2021, 02:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Torstensimon/Pixabay/WARTA PONTIANAK

Begitu juga dampaknya terhadap pariwisata, Indonesia khususnya Bali yang selama setahun ini mati suri, bisa kembali kembali bergairah.

“Minimal vaksin sudah masuk Indonesia dan sudah ada yang divaksin. Dengan demikian, berita bukan hanya nasional tapi internasional, itu membuat rasa aman dan nyaman pada wisatawan yang akan masuk,” tandasnya.

Baca Juga: Bansos 2021 Mulai Disalurkan, DPRD Bali Pastikan Kawal Penyaluran Tidak Ada Pemotongan

Menjawab mendesaknya kebutuhan  vaksinasi Covid-19, Bali sebagai destinasi pariwisata internasional kembali mendapat jatah 20 ribu dosis vaksin sinovac .

Vaksin anti Corona  ini tiba Pemprov Bali, pada Kami, 7 Januari 2020 pukul 10.40 Wita. Dengan demikian saat ini sudah ada 51 ribu dosis vaksin Sinovac yang diterima Bali.

"Baru datang 20 ribu Sinovac, jadi total sampai 51 ribu," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya, Kamis 7 Januari 2020.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 8 Januari 2021, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Vaksin ini disimpan dalam ruang pendingin Dinkes Bali sembari menunggu izin edar BPOM. Adapun jumlah Nakes yang menerima vaksin tetap dengan jumlah 30.320 

"Dikarenakan ini ada dua kali pemberian untuk nakes. Tahap pertama dibulan Januari dan tahap kedua di bulan Februari. Menyusul kembali kedatangan berikutnya untuk sasaran berikutnya," kata dia.

Ia mengatakan sekitar 3 juta warga di Bali ditargetkan menerima vaksinasi. Tahap pertama pada nakes, tahap kedua pada pelayan publik dan tahap ketiga pada masyarakat.

Baca Juga: Tagar #RismaRatuDrama Trending di Twitter, Aksi Blusukan Risma di DKI Jakarta, Dipertanyakan Netizen

"Jadi 70 persen dari jumlah penduduk sasarannya. Dan, dalam 15 bulan kedepan ini paling lambat semuanya harus sudah dapat vaksin,” tandas Suarjaya.

Menurutnya, semakin cepat vaksinasi masal  makin baik. Namun lanjutnya,  hal tersebut tergantung pada ketersediaan vaksin.

“Untuk saat ini kami masih menunggu emergency use authorized dari badan POM. Dan kami belum tahu kapan Badan POM pusat akan memberikan izin edarnya," kata dia. ***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah