Heboh Ucapan Wedakarna Tentang Jilbab, Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali: Ini Bukan Kali Pertama!

- 3 Januari 2024, 08:49 WIB
Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali 2018-2022, M. Syobri
Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali 2018-2022, M. Syobri /Ahmad Latief Fahrezi/

DENPASARUPDATE.COM - Bias dugaan ucapan rasis yang dilontarkan Senator DPD RI, Arya Wedakarna pada Jumat 29 Desember 2012 lalu masih kian meluas.

Hingga Selasa 2 Januari 2024 ini, Arya Wedakarna akhirnya buka suara atas tindakannya yang dilakukannya tersebut.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Bali 2018-2022, M. Syobri turut memberikan pernyataan atas dugaan rasisme yang ditujukan kepada Muslim tersebut.

Baca Juga: Tuai Kecaman Akibat Rasis Soal Hijab, Begini Klarifikasi Arya Wedakarna: Saya Kira Ini Hal yang Wajar... 

Syobri menerangkan bahwa kasus ini bukan kali pertama Arya Wedakarna melontarkan pernyataan kontroversial-nya ke muka publik.

"2016 lalu, Arya Wedakarna pernah melontarkan kritik pada Siswi SMA Muhammadiyah yang menggunakan pakaian adat bali di perlombaan Jegeg-Bagus, namun tetap gunakan penutup kepala alias Jilbab", ucap Syobri

Syobri menduga ucapan Arya Wedakarna di Kantor Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut telah jelas mengandung unsur rasisme.

Baca Juga: Ada kebijakan Berbeda, Badung Lakukan Efisiensi Anggaran Belanja APBD 2024, Kendaraan Dinas Wajib Sewa Leasing

Syobri menegaskan bahwa penutup kepala yang disebut Arya Wedakarna dalam pernyataan tersebut jelas merujuk pada jilbab, diperkuat dengan kalimat "This Is Not Middle East" yang diucapkan Wedakarna.

"Perlu ditekankan bahwa Jilbab dalam agama Islam adalah kewajiban yang sama dengan Sholat, Zakat, dan Puasa Ramadhan" paparnya.

Sebagai pejabat publik, Arya Wedakarna memiliki kewajiban untuk menjaga ucapannya agar tetap menjaga keteduhan dan keharmonisan umat beragama di Bali.

Baca Juga: Sebelum Persik di BRI Liga 1, Bali United Uji Kekuatan Hadapi Klub Raksasa Vietnam dan Korsel, Tes Mental?

Masyarakat akan menilai ucapat tersebut dan menghasilkan pro-kontra dari masyarakat yang berpotensi ternodanya keteduhan dan keharmonisan tersebut.

"Agama Islam dan Jilbab di Bali telah ada dan berkontribusi membangun Bali ribuan tahun sebelum Wedakarna ini lahir, maka perlu disayangkan seorang Pejabat Publik sepertinya harus menyatakan hal tersebut", tegas Syobri.

"Maka dengan demikian, Wedakarna bukan hanya harus berikan klarifikasi, namun segera menyatakan permohonan maaf atas hal ini" lanjut dia.

Baca Juga: Profil, Biodata Lengkap, Fakta Menarik, Hal Kontroversi Arya Wedakarna, DPD RI Asal Bali yang Dituding Rasis

Syobri akhirnya menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah Bali selalu berkomitmen menjaga adat dan budaya yang ada di Bali tanpa memandang dari agama apapun yang ada di Bali.

Selanjutnya Syobri menghimbau agar Umat Islam, khususnya di Bali agar terus menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban Bali di tengah kencangnya perkara ini.

"Pemuda Muhammadiyah Bali berharap semuanya tetap terjaga baik di tengah tahun politik ini, agar semuanya tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya", tutup Syobri.***

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah