Dukungan Rakyat Semakin Meluas, Kini Giliran Tukang Cendol Dukung Jokowi 3 Periode

7 Maret 2022, 09:05 WIB
Video tukang cendol memberikan dukungan untuk Jokowi 3 Periode. /Tangkapan layar Youtube/Rocky Gerung Official

DENPASARUPDATE.COM – Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 Periode semakin menyeruak di Indonesia.

Bahkan sempat beredar sebuah video seorang tukang cendol memberikan dukungannya kepada Jokowi untuk menjabat kembali sebagai Presiden 3 periode.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, tukang cendol yang diketahui bernama Bangun Wahyudi tersebut menyebut sosok Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang pro terhadap rakyat kecil.

Baca Juga: Polisi Thailand Gunakan Mesin Sonar dan Monitor 3D Temukan Bukti Baru Kasus Kematian Tangmo Nida

Pria yang mengaku berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah itu mengaku bahwa sejak jaman Jokowi, anaknya dapat menempuh pendidikan dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Anak saya sekolah terbantu dengan adanya dana BOS. Sekarang benar-benar presiden untuk rakyat, jadi di mana pun itu dibangun enggak di jawa saja," tuturnya.

Baca Juga: Lord Luhut Sebut Bill Gates dan Elite Global Lainnya Surati Jokowi Minta Izin Buat Kumpul di Bali, Ada Apa?

Bangun Wahyudi kemudian memuji kinerja Jokowi selama menjabat menjadi Presiden Indonesia.

"Presiden Jokowi mau bekerja betul-betul buat masyarakat, dia dekat sekali dengan rakyatnya," ucapnya.

Baca Juga: MASYA ALLAH! LORD LUHUT Dapat Kunci Ka’bah dan Potongan Kiswah dari Putra Mahkota Arab Saudi MBS

Setelah itu, Bangun Wahyudi kemudian menyatakan dukungannya wacana Presiden Jokowi 3 periode.

"Pak jokowi saya dukung selalu, 2024 ikut Jokowi! Saya dukung sekali untuk 3 periode," ujarnya.

Baca Juga: Inilah Foto-foto Mayat Tangmo Nida Tanpa Sensor Viral di Medsos, Polisi Buru Sosok Pria Misterius dalam Video

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, akan menampung adanya aspirasi mengenai keberlanjutan Jokowi hingga bisa menjabat selama 3 periode.

"Aspirasinya kami tangkap tentang keinginan adanya kebijakan berkelanjutan dan juga ada aspirasi kebijakan yang sama bisa terus berjalan. Tentu permintaan ini, yang menjawab bukan Menko, karena Menko tadi menjawab urusan sawit,” kata Airlangga, Jumat 25 Februari 2022

Baca Juga: Tak Setuju Nama Nusantara, Fadli Zon Usulkan 'Jokowi' Jadi Nama Ibu Kota Negara Baru, Ini Alasannya!

Menurutnya, sebagai ketua umum partai, dirinya harus siap menerima aspirasi tersebut.

"Kami akan bicarakan aspirasi ini dengan pemimpin partai politik yang lain, dan bagi kami, bagi partai Golkar aspirasi rakyat adalah aspirasi partai, oleh karena kami akan terus menerima aspirasi rakyat dan tentu akan disalurkan," ujar Airlangga.

Baca Juga: PKB Ingin Jadikan Demokrasi Bali Lebih Berwarna, Gelar Dialog Kebangsaan Undang Elemen Lintas Agama & Etnis

Sekretaris Jenderal PSI Dea Tunggaesti mengatakan, partainya menolak adanya wacana penundaan Pemilu 2024.

Namun, ia mengatakan bahwa partainya mendukung agar Jokowi kembali jadi presiden.

Menurut Dea, PSI adalah pecinta dan pengagum Jokowi, sehingga akan mendukung Jokowi kembali jadi presiden.

"Namun tentunya hal tersebut harus didasari oleh amendemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali 2024," kata Dea, Kamis 3 Maret 2022.

Baca Juga: Ditahan Imbang Persita Tangerang, Persebaya Surabaya Harus Say Goodbye ke Gelar Juara!

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, ia menyebut dukungan partainya untuk menunda pemilu dan memperpanjang jabatan Presiden Jokowi.

"PAN setuju bahwa pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur," kata Zulhas Jumat 25 Februari 2022.

Menurutnya ada lima alasan yang mendasari mengapa pemilu perlu ditunda, yakni terkait pandemi yang masih berlangsung hingga kondisi ekonomi yang belum stabil. Kemudian, pertimbangan situasi konflik global, anggaran pemilu yang membengkak, dan keberlangsungan program pembangunan nasional yang tertunda

Baca Juga: Bantah Isu Pemerintah Anti Islam, PAN: Banyak Tokoh Islam dan Kami Turut Hadir

Sedangkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah partai politik pertama yang mengusulkan adanya penundaan pemilu.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar . Menurut Muhaimin, alasan usulan tersebut adalah karena perbaikan ekonomi usai pandemi. Ia khawatir jika pemilu tetap digelar di 2024, maka akan mengganggu stabilitas ekonomi.

"Dari seluruh masukan itu, saya mengusulkan Pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun," kata Cak Imin, Kamis 25 Februari 2022.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler