DENPASARUPDATE.COM – Pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD kembali heboh di jagat maya. Itu menyusul cuitannya dalam akun twiternya dibanjiri komentar dari banyak pihak.
“Pada hari Kamis, 12 Agustus 2021, pemerintah akan menganugerahkan Bintang Mahaputra dan Tanda Jasa kepada beberapa orang yang dianggap berjasa dan berprestasi. Mantan hakim agung Artidjo Alkostar dan mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gede Artika akan dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana,” tulis Mahfud MD dalam akun twiternya, @mohmahfudmd.
“Selain itu akan diberikan juga tanda kehormatan tahap ke-4 kepada 325 dokter dan nakes lain yang meninggal dalam menangani Covid-19. Acara ini adalah dalam rangka HUT Kemerdekaan RI KE-76. Upacara akan dilaksanakan secara hybrid yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dari istana negara,” tambahnya
Sontak dengan pernyataan tersebut, banyak warganer yang memberikan balasan yang beragam:
“Keren buat pejabat masa kini. Semua dapat kehormatan mahaputra. Sementara rakyat kecil dapat maha sabar ya pak,” tulis akun 2HasanMuzammil2.
“Usul kiranya negara juga berikan bintang jasa juga untuk para atlet yang berjasa luar biasa pak, seperti yang telah mendapat emas olimpiade,” tulis akun @yosuabvv
“Terimakasih Prof, tapi meneruskan bagaimana menegakkan keadilan hukum di negeri ini rasanya jauh lebih menghormati atau menghargai beliau Prof,” tulis akun @Otopirus.
Melihat penghargaan yang diberikan pemerintah yang hanya memfokuskan pemberian penghargaan pada mereka yang kurang terlihat jasanya pada rakyat kecil memang memunculkan sikap anti pemerintah, ditambah hukum yang tebang pilih antara mereka yang memiliki jabatan penting dalam pemerintahan dengan yang tidak memiliki jabatan apapun. Seperti yang ditulis oleh beberapa komentar warganet berikut ini:
“Saya pengagum anda Prof. Saya sangat mendukung anda yang menjadi Wapres di tahun 2019, berharap keadilan akan tegak lurus dari atas sampai ke bawah. Tapi akhir-akhir ini saya melihat hukum memilih-milih pada siapa hukum akan keras. Contohnya kasus bansos, Pinangki dan suap benih lobster. Sedih saya Prof,” tulis akun @ahticoalu.
“Kasus dr Richard sama kasus Dinar yang sudah viral harusnya menjadi atensi Prof, penegakan hukum kita makin keras saja, suka banget penjarain orang, belum lagi pedagang yang melanggar PPKM di penjara. ‘Adalah urusan setiap orang untuk melihat keadilan dilakukan,’ Sir Athur Conan Doyle,” tulis akun @HENDRA84597801.***