Baca Juga: Seharusnya Bebas, Fadli Zon : Yang Dikatakan Jerinx Masih Dalam Koridor Kebebasan Berpendapat
Apalagi, jika berdasarkan hitung-hitungan matematika, pihaknya yang mengusung duet kader Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna (Tepat) diperkuat dengan dukungan 14 partai politik melalui Koalisi Jembrana Maju (KJM).
“Di atas kertas diperkuat 14 partai. Semuanya sudah kerja. Jadi di atas angin. Tapi ada 18 persen masyarakat Jembrana yang masih tergolong swing voters. Siapa yang dalam 36 hari ke depan bisa menyentuh dan menggarap 18 persen ini akan jadi pemenang,” sebutnya.
Selain Jembrana, dua wilayah lainnya dipandang perlu mendapatkan perhatian sesuai dengan hasil survei internal Demokrat yakni, Tabanan dan Kota Denpasar.
Baca Juga: DPR Minta BUMN Serius Kembangkan UMKM jadi Inti Bisnis
Salah satu alasan yang Ia beberkan adalah karena tingkat partisipasi pemilih di tiga daerah tersebut cukup rendah.
Dari temuan survei yang dilakukan internal Demokrat, sebut Mudarta, rendahnya partisipasi pemilih akibat kekhawatiran masyarakat terhadap wabah virus corona (Covid-19).
“Di Denpasar dari temuan survei yang kami lakukan 70 persen masyarakat belum menentukan pilihannya. Bahkan angka golput diprediksi diatas 30 persen. Masyarakat cenderung memilih kesehatan daripada harus datang ke TPS untuk mencoblos,” katanya.
Baca Juga: Cair November BLT Guru Honorer dan PTK Non PNS Rp 2,4 Juta, Begini Cara Mendapatkannya Supaya Cair
Dengan alasan itulah, Mudarta meminta seluruh tim kampanye dan pemenangan, relawan, pendukung, dan parpol pengusung dan pendukung untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat datang ke TPS.