Dilamar Jaya-Wibawa di Pilkada Denpasar, Hilmun Sebut Kerhormatan Bagi PKS

- 5 Oktober 2020, 15:53 WIB
Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi' (kanan)didampingi Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad (kiri) diwawancarai oleh awak media usai penyerahan rekomendasi kepada duet IGN Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin 5 Oktober 2020
Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi' (kanan)didampingi Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad (kiri) diwawancarai oleh awak media usai penyerahan rekomendasi kepada duet IGN Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin 5 Oktober 2020 /Ida Ayu Novi

DENPASARUPDATE.COM – Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’mengatakan bahwa keputusan merapat ke PDIP di Pilkada Denpasar ibarat CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali.

Ia beralasan bahwa langkah koalisi PKS dengan PDIP bukan merupakan yang pertama kalinya di Pilkada, menurutnya saat Pilkada Kota Denpasar 2010 lalu, PKS juga berkoalisi dengan partai moncong putih tersebut.

Saat itu, keduanya mengusung duet Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jayanegara (Dharmanegara).

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini Senin 5 Oktober 2020, Berikut Rincian Harganya

“Ya, betul koalisi kami dengan PDIP bukan yang pertama kali, dulu 2010 saat mengusung Rai Mantra-Jayanegara itu kita mendukung, apalagi ini kami didatangi langsung oleh beliau,” kata dia di sela-sela acara penyerahan rekomendasi kepada duet IGN Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin 5 Oktober 2020

Hanya saja, ia mengakui pihaknya sedikit telat dalam menentukan sikapnya di Pilkada Kota Denpasar.

Pasalnya, ia mengaku pihaknya tahu diri dengan posisi PKS yang tidak memiliki kursi di DPRD Kota Denpasar.

Baca Juga: Aktor Kawakan Thomas Jefferson Byrd Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga Tewas Ditembak

“Memang komunikasi politik kami terlambat, tapi kami tidak punya kursi cukup tahu diri lah, kami memang nunggu ajakan dari paslon,” paparnya.

Hanya saja, ia mengaku sangat terhormat dan mengapresiasi dilamar oleh pasangan nomor urut satu tersebut.

Hilmun mengatakan bahwa dukungan PKS kepada Jaya-Wibawa semakin memperkuat semangat menyama-braya yang digelorakan oleh pasangan tersebut.

Apalagi, ia mengaku bahwa PKS sendiri merupakan partai yang merepresentasikan umat Islam dan kaum urban pendatang di ibukota Provinsi Bali ini.

Penyerahan surat rekomendasi dukungan kepada Jaya-Wibawa oleh Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad kepada Calon Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi oleh Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ (paling kanan), dan Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa, Ketut Suteja Kumara (paling kiri) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin 5 Oktober 2020
Penyerahan surat rekomendasi dukungan kepada Jaya-Wibawa oleh Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad kepada Calon Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi oleh Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ (paling kanan), dan Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa, Ketut Suteja Kumara (paling kiri) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin 5 Oktober 2020 Ida Ayu Novi

“Ini suatu kebahagiaan kami diajak bergabung dengan paslon ini. Ini untuk menunjukkan konsep menyama-braya yang disampaikan benar-benar riil, bagaimanapun juga PKS ini representasi dari pemilih Muslim, pemilih pendatang, dengan paslon mendekat ke kami ini suatu apresiasi kami,” paparnya.

Bahkan, pihaknya menegaskan akan mengerahkan seluruh kekuatan dari para kader dan simpatisan PKS untuk memenangkan duet Jaya-Wibawa. Ia mengatakan bahwa modal PKS untuk memenangkan Jaya-Wibawa sendiri tidak sedikit, yakni suara sebanyak 13.800 saat Pileg 2019 lalu.

Baca Juga: Kapendam Bantah Pelda Muhaji Sekap Keluarga Hendra

“Artinya kami selaku pendukung punya kewajiban untuk memenangkan Jaya-Wibawa ini, tentu harapan kami, 13.800 yang kemarin mendukung PKS di Denpasar bisa suaranya bulat ke Jaya-Wibawa, itulah tugas kami untuk mempromosikan Jaya-Wibawa menjadi Walikota Denpasar,” tegasnya.

Mengenai alasan tidak merapat ke Amerta sendiri, Hilmun tidak mau menjawab secara gambling. “Karena ada beberapa faktor yang tidak bisa saya jelaskan di sini. Yang jelas keduanya merupakan yang generasi yang terbaik yang dimiliki oleh Kota Denpasar. Tetapi kami tidak bisa memilih keduanya. Tapi kami pilih yang terbaik diantara terbaik,” tukasnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah