Network
DENPASARUPDATE.COM - Pengelolaan limbah medis menjadi hal yang sangat diperhatikan pihak RS Sanglah Bali. Pasalnya rumah sakit tersebut menjadi pusat rujukan penanganan Covid-19.
Direktur Perencanaan organisasi dan Organisasi Umum RS Sanglah berkaitan dengan limbah medis bersama dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih mengungkapkan RS Sanglah menghasilkan 1 ton limbah medis dalam sehari.
Limbah medis berupa padat, cair maupun gas, telah dikelola dengan baik dengan didukung SOP serta SDM yang mumpuni. Pengelolan limbah di RS Sanglah ditangani unit pelayanan. Limbah medis dihasilkan bisa dari rawat inap pasien, IGD, ruang operasi dan ruangan pasien lainnya.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap KPK, Edhy Prabowo Bawa Misi ini ke Amerika Serikat
“Rata-rata limbah medis sebanyak 1.000 kilogram yang kami hasilkan perharinya. Dimana pengelolaan limbah medis melibatkan pihak ketiga yang telah dilakukan mulai 2016,” ujar Ni Luh Dharma.
Ni Luh Dharma menjelaskan pihak ketiga yang dimaksud yakni PT.Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) yang telah bekerjasama menangani persoalan limbah RS Sanglah sejak tahun 2016 lalu.
Ia kemudian menyatakan pihaknya selalu melakukan monitoring dalam pengelolaan limbah tersebut guna memastikan limbah tersebut benar-benar tertangani dengan baik.
“Jadi staf kami melakukan monitor mulai dibawa limbah tersebut sampai ditempat tujuan. Bahkan memastikan pengelolaan limbah medis. Setiap 6 bulan sekali pihak RSUP Sanglah melakukan pengecekan langsung ketempat pengolahan limbah. Jadi pihak PT. Pria yang membawa kami langsung mengecek soal pengelolaan limbah medis,” ujarnya.
Ni Luh Dharma Kerti Natih juga menyebut pihak ketiga dalam hal ini PT. Pria telah memiliki sistem agar limbah-limbah tersebut benar-benar sampai ditempat pengolahan dengan baik. Misal memberikan manifest, titik ordinat transposter selalu dilaporkan saat limbah dalam pengakutan.
