MISTIS! Sembahyang di Pura Semeru, Wagub Bali Malah Dapat Pusaka dari Jaman Kerajaan Singosari

- 28 Desember 2020, 00:00 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melaksanakan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung terletak di kaki gunung Semeru. Tepatnya di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur pada Sabtu (27/12) malam.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melaksanakan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung terletak di kaki gunung Semeru. Tepatnya di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur pada Sabtu (27/12) malam. /Humas Pemprov Bali

DENPASARUPDATE.COM - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati melaksanakan persembahyangan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung terletak di kaki gunung Semeru.

Tepatnya di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur pada Sabtu 27 Desember 2020 malam.

Persembahyangan yang dilaksanakan di Pura tertua di Indonesia tersebut antara lain untuk memohon agar wabah Covid-19 dapat berangsur pulih, lingkungan alam kembali normal, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas serta dapat melaksanakan kegiatan seperti biasanya.

Baca Juga: Target Pertahankan Klungkung, Gerindra Ingin Rebut Gianyar dan Klungkung di Pilkada Mendatang

Di sela persembahyangan, Wagub Cok Ace juga menerima sebilah keris Singosari luk 7 dari kolektor dan praktisi keris asal Lumajang, Andi Abdi.

Menariknya, keistimewaan keris tersebut salah satunya adalah kelangkaannya.

Baca Juga: Ini Rencana Jerry Setelah Jadi Pemenang MasterChef Indonesia Season 7

"Dalam dunia perkerisan, keris Singosari, Jumlahnya tidak banyak," Jelas Abdi. Selain itu keris Singosari dikenal akan detailnya yang sempurna.

Dijelaskannya lagi, Penentuan era Singosari adalah bahan besi berwarna kehijauan yang merupakan ciri khas keris era Singasari dan Majapahit.

Baca Juga: OPSSS! Dihajar Arsenal 3-1, Pelatih Chelsea Frank Lampard Bilang Pemainnya Malas

Nama atau jenis kerisnya yakni Balebang diambil dari kata bale (bangunan) dan bang (kambang), berarti bangunan ditengah kolam yang dalam sejarah dulu biasa digunakan seorang raja untuk meditasi/menyepi.

"Untuk mendekatkan diri pada Sang Hyang Widi Wasa guna mendapatkan wahyu untuk keamanan, ketentraman dan kesejahteraan rakyatnya," Imbuh Andi lagi.

Baca Juga: Sambangi GWK, Sandiaga Serap Masukkan untuk Percepat Pemulihan Pariwisata

Sedangkan bilahnya berhias kinatah/tatahan emas Jatayu dan pohon teratai mengambang yang berarti ada tambahan nilai atau manfaat yang berhubungan dengan n sejarah mitologi tentang Jatayu dan pohon teratai.

Nampak pula dalam kesempatan tersebut Kapolres Lumajang AKBP Deddy Foury Millewa, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara dan Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah