Tsunami Aceh 16 Tahun Silam, Doa Bersama di Kuburan Masal dengan Protokol Kesehatan

- 26 Desember 2020, 15:45 WIB
Para keluarga korban tsunami Aceh sedang mengantre dengan penerapan protokol kesehatan ketika hendak melakukan doa dan zikir di kuburan masal.
Para keluarga korban tsunami Aceh sedang mengantre dengan penerapan protokol kesehatan ketika hendak melakukan doa dan zikir di kuburan masal. /antara

DENPASARUPDATE.COM – Hari ini 26 Desember 2020  tepat 16 tahun peringatan bencana nasional Tsunami Aceh. Kabut duka itu masih menyisir di hati masing-masing keluarga korban air bah mahadahsyat itu.

Para keluarha korban memilih menggelar doa dan zikir bersama dalam rangka memperingati 16 tahun tsunami Aceh di kuburan massal Desa Siron Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

"Karena masih dalam suasana pandemi, zikir dan doa bersama untuk saudara kita yang sudah meninggal saat tsunami dulu kita laksanakan dengan menjaga protokol kesehatan," kata Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, di Aceh Besar, dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com Sabtu 26 Desember 2020.

Baca Juga: Diluar Dugaan, Ternyata Ini Pemenang Master Chef Indonesia Season 7, Simak Bocorannya

Seperti diketahui, Aceh dilanda musibah gempa dan tsunami pada Minggu 26 Desember 2004. Peristiwa itu menelan sebanyak 280 ribu lebih korban jiwa dan hilang di sejumlah negara, dan khusus Aceh mencapai 170.000 orang.

Korban gempa dan tsunami Aceh dimakamkan secara massal yakni di kawasan Ule Lheue Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, dan di Desa Siron Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, serta di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Mawardi mengatakan, Pemerintah Aceh Besar setiap tahunnya selalu memperingati hari tsunami Aceh dengan doa dan zikir bersama. Peringatan tersebut untuk meningkatkan keimanan.

Baca Juga: MENGEJUTKAN!. Turki Ingin Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Ini Alasannya

Mawardi menyampaikan, ujian besar yang pernah diberikan Allah SWT ini tentu menjadi peringatan  selaku Muslim untuk lebih mengintrospeksi diri dan selalu mengingat musibah ini.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah