Banjir Bandang Terjang Panai Papua, 3 Rumah Hanyut 8 Rusak Berat

21 Januari 2021, 19:10 WIB
Salah satu rumah milik warga Kabupaten Panai Papua yang nyaris terkubur. /BPBD Panai/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM- Tingginya intensitas curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia mengakibatkan banyak bencana banjir dan longsor di berbagai wilayah.

Termasuk banjir bandang yang melanda Desa Uwebutu, Distrik Madi, Kabupaten Panai, Papua pada Selasa, 19 Januari 2021 baru lalu.

Dilaporkan tiga rumah hanyut, serta delapan rumah warga dan satu fasilitas pendidikan berupa sekolah dasar rusak berat akibat terjangan banjir.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Semakin Bertambah, DPRD Bali Desak Agar Nakes Segera Divaksin

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Panai, menyebutkan bencana ini mengakibatkan sekitar 71 KK ikut merasakan dampaknya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati melaporkan, bahwa banjir bandang yang terjadi disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi.

“Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanggul di wilayah tersebut jebol,” terang Raditya.

Baca Juga: Bangun Pusat Kebudayaan Bali Pengganti Art Centre, Koster Bilang Ngayah Total

Berdasar prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Paniai, berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga tiga hari ke depan.

Sejauh ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terhadap kemungkinan adanya warga yang terdampak, serta kerusakan yang ditimbulkan. Pembersihan material lumpur yang diakibatkan oleh banjir, dilakukan oleh BPBD dan berkoordinasi dengan instansi yang bersangkutan.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh warga pada saat ini yaitu, berupa bahan makanan, pakaian, selimut serta tenda pengungsian yang layak.

Baca Juga: 43 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Teridentifikasi

Kabupaten Panai memiliki sembilan kecamatan dengan potensi bahaya yang berkategori sedang hingga tinggi terhadap bencana banjir bandang, yang dilihat dari analisis InaRISK.
Luas bahaya pada sejumlah kecamatan tersebut mencapai 30,125 hektar.

Sedangkan dari risikonya, potensi populasi terpapar sebanyak 48,666 jiwa.
Jumlah populasi tersebut teridentifikasi di 8 kecamatan dengan luas risiko 8,625 hektar.
BNPB mengimbau kepada masyarakat setempat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021 ini. ***

Penulis: Moh. Salahudin Alayubi

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler