Putri Koster: Jangan Jadi Generasi yang Hilangkan Warisan Leluhur

- 20 Desember 2020, 00:00 WIB
Ketua Dekranasda Bali, Ny Putri Koster ketika memberikan sambutan pada Lomba Fashion Show Endek dan Songket yang digelar Perkumpulan Perempuan Wirausaha (Perwira) Daerah Bali, di Wantilan Restoran Bebek Joni, Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu 19 Desember 2020
Ketua Dekranasda Bali, Ny Putri Koster ketika memberikan sambutan pada Lomba Fashion Show Endek dan Songket yang digelar Perkumpulan Perempuan Wirausaha (Perwira) Daerah Bali, di Wantilan Restoran Bebek Joni, Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu 19 Desember 2020 /Ida Ayu Novi

DENPASARUPDATE.COM - Ketua Umum Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster mengingatkan masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang bergerak di bidang kerajinan untuk tidak menjadi generasi yang menghilangkan warisan leluhur.

Penekanan tersebut disampaikan Ny Putri Koster ketika memberikan sambutan pada Lomba Fashion Show Endek dan Songket yang digelar Perkumpulan Perempuan Wirausaha (Perwira) Daerah Bali, di Wantilan Restoran Bebek Joni, Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu 19 Desember 2020

Ketua Umum Dekranasda Provinsi Bali menegaskan hal itu terkait dengan maraknya produksi kain oleh kalangan pabrik dan bordir yang meniru motif endek maupun songket Bali.

Baca Juga: GAWAT! Mohamed Salah Siap Tinggalkan Liverpool, Dua Klub Ini Jadi Tujuan Utamanya

Ia pun tak bosan mengingatkan dua kewajiban yang harus diemban oleh para perajin dan pelaku UMKM, yaitu melestarikan dan mengembangkan apa yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu.

Menurutnya, dua kewajiban itu hendaknya bisa dilaksanakan secara berimbang. Dia menambahkan, sah-sah saja kreativitas berkembang dalam produksi kain tradisional seperti teknik bordir atau printing.

Baca Juga: NGERI! Liverpool Ngamuk! Hajar Tuan Rumah Crystal Palace 7 Gol Tanpa Balas, Ini Eksekutornya

Hanya saja, ia mengingatkan agar pembuatnya menciptakan motif tersendiri, bukan menjiplak motif khas Bali.

“Selain itu, penggunaannya juga harus dibedakan. Hasil tenunan asli digunakan untuk kamen, sedangkan yang bordiran kita arahkan untuk digunakan sebagai bahan busana atau kerajinan lain seperti tas,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah