"Ya Allah Engkau tahu bahwa laki-laki itu telah mencaci-maki kaum yang telah mendapatkan kebaikan dari Mu. Karena itu, tunjukkan kebesaran Murdan jadikanlah dia sebagai pelajaran bagi orang lain”
Selang beberapa saat, seekor unta berlari kencang keluar dari sebuah rumah dan tidak bisa dikendalikan. Unta tersebut terus menerobos kerumunan orang, seakan ada sesuatu yang dicarinya.
Baca Juga: Kunjungi Papua, Gubernur Ganjar Pranowo Dapat Sambutan Meriah: Sampai Menari Burure Bersama
Unta itu menabrak laki-laki yang menghina Ali kemudian terus menginjak-injaknya hingga tewas.
Hal tersebut menandakan kebeningan jiwa, kesungguhan iman dan keikhlasan yang mendalam. Sa'd, jiwanya adalah jiwa merdeka, keyakinannya kuat membaja dan keikhlasannya pun ternoda.
Untuk meningkatkan ketakwaannya, Sa’ad memakan makanan yang halal, dan menolak dengan keras setiap dirham yang mengandung syubhat.***