Perang Saudara di Afghanistan Berakhir, Taliban Kuasai Kabul, Presiden Ashraf Ghani Malah Melarikan Diri

- 16 Agustus 2021, 16:16 WIB
Para pejuang Taliban saat menguasai istana Presiden Afghanistan
Para pejuang Taliban saat menguasai istana Presiden Afghanistan /Aljazeera/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Perang saudara di Afghanistan diklaim berakhir. Para pejuang Taliban menyatakan perang Afghanistan telah berakhir setelah keberhasilannya menguasai Ibu kota Kabul pada  Senin, 16 Agustus 2021. Sementara presiden Afganistan, Ashraf Ghani melarikan diri alias kabur dari negara itu.

Situasi di Kabul semakin rumit sejak pejuang Taliban menguasai daerah itu. Jalan-jalan di Kabul tampak sepi karena para warganya lebih memilih meninggalkan negara itu dan mencari tempat yang aman untuk tempat tinggalnya.

Ratusan warga Afganistan yang meninggalkan negaranya memadati bandara Internasional dan membanjiri landasan.  Sedangkan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya juga berebut untuk mengevakuasi diplomat dan warga negara mereka sendiri.

Baca Juga: Messi Datang, Kylian Mbappe Segera Akhiri Debutnya Bersama PSG, Mbappe Belum Terbuka, Simak Faktanya!

Prioritas evakuasi terhadap para diplomat mendapat kecaman dari warga Afganistan. Mereka menyebut ketidakadilan pada warga asli yang memiliki hak terhadap bandara tersebut,

“Ini adalah bandara kami, tetapi kami melihat para diplomat dievakuasi, semenatar kami menunggu dalam ketidakpastian,” kata Rakhshanda Jilali, seorang aktivis hak asasi manusia yang mencoba sampai ke Pakistan.

Dikutip Denpasar Update.com dari laman Aljazeera pada 16 Agustus 2021 menyebutkan kepergian presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari negara itu membuat banyak orang merasa marah dan bingung ketika kelompok Taliban berusaha merebut kembali kekuasaan 20 tahun setelah digulingkan dalam invasi militer pimpinan Amerika Serikat.

Baca Juga: Empat Terduga Teroris Kembali Ditangkap Densus 88 di Banten dan Jawa Barat

 “Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan negarnya. Tuhan akan meminta pertanggung jawabannya,” kata Abdullah, ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional.

Runtuhnya pemerintah yang didukung Barat di Kabul terjadi setelah serangan kilat Taliban yang dimulai pada 6 Agustus dan menyebabkan perebutan lebih dari dua lusin provinsi Afghanistan pada Minggu, 15 Agustus 2021.

Beberapa provinsi terakhir yang jatuh berada di timur negara itu dengan kota Jalalabad menjadi kota besar terakhir di negara itu yang direbut Taliban setelah kesepakatan dicapai antara ketua setempat, gubernur dan anggota kelompok bersenjata.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Senin, 16 Agustus 2021 Terbaru : Aries Harus Menabung, Cancer Cari Pemasukan Lain

Seorang politisi dari provinsi timur yang tidak ingin disebutkan namanya menggambarkan kepergian Ghani sebagai aib. Politisi itu menuduh Ghani berbohog kepada orang-orang selama ini, yang berjanji akan menjaga orang-orang Afghanistan dalam kegelapan.

Politisi itu menunjuk pernyataan Ghani yang direkam sebelumnya pada hari Sabtu, 14 Agutus 2021 sebagai contoh kebohongan pada rakyat Afghanistan. Dalam penyampaiannya, Ghani berjanji untuk berkonsentrasi dalam mencegah perluasan ketidakstabilan, kekerasan dan pemindahan warganya. Akan tetapi tidak lama dari pidato tersebut dua kota besar, Jalalabad dan Mazar-I-Sharif, jatuh ke tangan Taliban.***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah