DENPASARUPDATE.COM - Sejumlah besar kerangka senapan menggunakan media plastik untuk dijadikan senjata api telah ditemukan di kediaman pria yang dituduh menembak dan membunuh mantan Perdana Menteri terlama Jepang Shinzo Abe.
Menurut hasil investigasi yang dikutip dari KyodoNews, tersangka bernama Tetsuya Yamagami mengatakan kepada para penyelidik bahwa ia awalnya berencana untuk menghasilkan bom tetapi memutuskan untuk membuat senjata.
Karena ia ingin memusatkan perhatian pada targetnya dan tidak ingin menyebabkan cedera pada banyak orang, ungkap sumber tersebut.
Baca Juga: Ibu Penembak Shinzo Abe Sumbang 11 Miliar Rupiah Ke Gereja Unifikasi Hingga Alami Kebangkrutan
Yamagami, mengatakan ia merakit senjata dengan menonton tutorial pada media online melalui internet untuk belajar cara membuat senjata dan senjata tersebut dikonfirmasi digunakan untuk menembak Abe pada Jumat pekan lalu saat berkampanye di Nara dengan berisikan peluru plastik yang berisi pelet.
Senjata rakitan buatan sendiri ini berbentuk mirip dengan senapan yang terdiri dari dua pipa logam yang disatukan dengan lakban dan dirancang untuk menembakkan enam proyektil sekaligus, berukuran panjang 40 cm dengan tinggi 20 cm.
Baca Juga: Siklus Tahunan Sampah Kiriman Penuhi Kawasan Wisata Pantai Sanur, Begini Respon DLHK Kota Denpasar
Komponen senjata yang digunakan dirakit untuk membagi bubuk mesiu dan pelet di dalam cangkang plastik juga ditemukan di rumah Yamagami di kota Jepang Barat, dan polisi juga menemukan slip pengiriman yang diyakini berasal dari pembelian online bahan-bahan rakitan, menurut sumber.
Dari hasil penyelidikan ditemukan bukti bahwa Yamagami meneliti cara membuat bubuk mesiu online, dan ditemukan nampan yang diyakini telah digunakan untuk mengeringkan campuran yang ditemukannya di mobilnya.
Polisi meyakini bahwa sangat mungkin Yamagami membuat bubuk mesiu sendiri karena penjualan bahan peledak kimia diatur secara ketat di Jepang.
Beberapa sumber mengatakan Yamagami pada malam penembakan mengunjungi aula di kota Okayama di mana Abe menyampaikan pidatonya, kemudian ia mengambil senjata buatannya sendiri yang berjarak 200 kilometer di sebelah barat Nara di kediamannya.
Baca Juga: Cek Disini, 2 Jadwal Pertandingan PSM Makassar di Liga 1 2022/2023 Berubah
Yamagami yang merupakan mantan anggota pasukan pertahanan maritim ini mengatakan ia tidak bisa mendekati Abe ketika berada di Balai Kota, hingga dia memilih senjata yang lebih mematikan pada hari dia mendekati Abe dari belakang dan menembakan dua kali dengan jarak berkisar 5 – 7 meter.
Tersangka dengan tegas mengatakan arah politik Abe tidak memotivasi serangan, namun ia memilih untuk menargetkan Abe setelah gagal menargetkan seorang pimpinan eksekutif kelompok agama dimana sang ibu memberikan donasi besar pada kelompok tersebut yang ia yakini memiliki hubungan dengan Abe.
Tomohiro Tanaka, Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia wilayah Jepang atau yang dikenal Gereja Unifikasi memberikan konfirmasinya pada pers Senin lalu bahwa, ibu Yamagami menjadi pengikut pada tahun 1998 dan keluarga itu mengalami kehancuran finansial pada sekitar tahun 2002.
Tanaka mengatakan kelompok itu tidak memiliki catatan apakah mereka meminta sumbangan darinya, sementara mengkonfirmasi Abe dan Yamagami bukan anggota gereja, yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1954 oleh Sun Myung Moon.
Baca Juga: Sinopsis, Daftar Pemain, Link Nonton Trailer Film Ivanna Teror Hantu Pirang Asal Belanda
Meski diketahui bahwa Abe mengirim pesan video ke acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang terkait dengan kelompok agama September tahun lalu.
Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia percaya bahwa kakek Abe, mantan Perdana Menteri Nobusuke Kishi, mengundang gereja untuk mulai beroperasi di Jepang sehingga dia memutuskan untuk melanjutkan penembakan itu, kata sumber -sumber itu juga mengatakan.
Polisi mengungkap mereka menemukan beberapa potong logam, termasuk benda berbentuk peluru, di dinding sebuah bangunan yang menampung sebuah fasilitas yang terhubung dengan kelompok itu, sehingga hal ini menguatkan pernyataan Yamagami bahwa ia telah menguji senjata buatan sendiri disana sehari sebelum penembakan yang fatal itu.***