Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Sniper Andalan Rasulullah yang Doanya Laksana Panah yang Tak Pernah Meleset

2 Oktober 2021, 06:00 WIB
Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Sniper Andalan Rasulullah yang Doanya Laksana Panah yang Tak Pernah Meleset /

DENPASARUPDATE.COM - Pasukan Persia menyerang kaum Muslimin secara licik Pertempuran Jisr.

Empat ribu kaum Muslimin gugur sebagai syahid dalam satu hari penduduk Irak berkhianat.

Berita-berita beruntun yang membuat gelisah Khalifah Umar bin Khattab hingga ia memutuskan untuk memimpin sendiri pasukan.

Baca Juga: Kisah Mush'ab bin Umair Duta Islam Pertama, Dikurung Oleh Ibunya Sendiri Ketika Masuk Islam

Sementara itu tanggung jawab pemerintahan sementara diserahkan kepada Ali ra.

Belum jauh meninggalkan Madinah, sebagian anggota rombongan berpendapat agar Umar kembali dan menunjuk salah seorang di antara mereka untuk melakukan tugas tersebut.

Usul ini diprakarsai oleh Abdurrahman bin Auf yang menyatakan bahwa keberangkatan Khalifah tidak tepat karena akan sangat berbahaya bagi keselamatannya, padahal Islam sedang menghadapi hari-harinya yang menentukan.

Baca Juga: Kisah Horor Sopir Ambulance Pengantar Jenazah Covid-19: Mulai Ketemu Kuntilanak Hingga Keranda Goyang Sendiri

Umar pun menyuruh kaum Muslimin berkumpul untuk bermusyawarah dan kemudian memutuskan untuk menunjuk seseorang untuk melanjutkan perjalanan jihad tersebut.

"Menurut kalian, siapa yang bertugas sebagai panglima perang”

Kemudian Abdurrahman bin Auf dengan lantang berkata "Singa yang menyembunyikan kukunya, Sa'ad bin Malik Az-Zuhri (Sa'ad bin Abi Waqqash).

Baca Juga: Ini Doa Pembuka Pintu Rezeki dari Segala Penjuru, Amalkan Secara Rutin!

Kaum muslimin sepakat, kemudian Khalifah memanggil Sa'ad dan menyampaikan tugas mengurus Irak dan memimpin pasukan melawan Persia.

Sa’ad adalah cucu Uhaib bin Manaf Uhaib adalah paman Siti Aminah; ibunda Rasulullah.

Ia masuk Islam saat berusia 17 tahun termasuk orang-orang yang pertama kali masuk Islam.

Baca Juga: Sukar Meluluhkan Hati Seseorang yang Dicintai?, Coba Kekuatan Doa; Sebut Namanya dan Amalkan Ini!

Di hari-hari Rasulullah menjelaskan tentang Allah yang Maha Esa, tentang agama baru yang dibawanya, sebelum beliau menetapkan rumah al-Arqam sebagai tempat pertemuan dengan para pengikutnya, Sa'd bin Abi Waqqash telah mengulurkan tangan kanannya untuk berbai'at kepada Rasulullah saw.

Berkat dakwah Abu Bakar, Sa’ad mengikrarkan keislamannya bersama beberapa orang yang masuk Islam.

Baca Juga: Awali Harimu dengan Doa, Ini Dia Sunnah Doa Jumat Berkah yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Selain termasuk orang pertama yang masuk islam, Sa’ad juga disebut sebagai orang yang pertama kali menggunakan panah dalam perang membela agama Allah.

Ia juga orang yang pertama kali terkena anak panah. Selain itu dia merupakan satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah dengan jaminan kedua orang tua beliau.

Baca Juga: Anda Sedang Terlilit Utang? Cobalah Doa Pelunas Utang Ini, Insya Allah Mustajab!

Sa'ad juga dikenal sebagai ksatria berkuda paling berani yang dimiliki oleh bangsa Arab dan kaum Muslimin.

Selain memiliki dua senjata ampuh, panah dan doa, panahnya pun tepat mengenai sasaran, dan doanya diijabah.

Suatu hari, Saad melihat seorang laki-laki tengah mencaci maki Ali ra, Thalhah ra dan Zubair ra menegur orang itu. Namun orang itu tidak peduli.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Pergi ke Ladang, Seorang Nenek di Sawan Buleleng Hilang Misterius

"Kalau begitu, aku akan mendoakan keburukan untukmu” kata Sa’ad.

"Kamu mengancamku? Kamu ini seperti nabi saja " jawab laki laki itu.

Sa'd berwudhu kemudian shalat dua rakaat, lalu menengadahkan kedua tangannya dan berdoa.

Baca Juga: VIRAL, Siswa Terpaksa Bolos Karena Takut Dibully dan Dipukuli Teman-temannya, Pihak Sekolah Malah Begini

"Ya Allah Engkau tahu bahwa laki-laki itu telah mencaci-maki kaum yang telah mendapatkan kebaikan dari Mu. Karena itu, tunjukkan kebesaran Murdan jadikanlah dia sebagai pelajaran bagi orang lain”

Selang beberapa saat, seekor unta berlari kencang keluar dari sebuah rumah dan tidak bisa dikendalikan. Unta tersebut terus menerobos kerumunan orang, seakan ada sesuatu yang dicarinya.

Baca Juga: Kunjungi Papua, Gubernur Ganjar Pranowo Dapat Sambutan Meriah: Sampai Menari Burure Bersama

Unta itu menabrak laki-laki yang menghina Ali kemudian terus menginjak-injaknya hingga tewas.

Hal tersebut menandakan kebeningan jiwa, kesungguhan iman dan keikhlasan yang mendalam. Sa'd, jiwanya adalah jiwa merdeka, keyakinannya kuat membaja dan keikhlasannya pun ternoda.

Untuk meningkatkan ketakwaannya, Sa’ad memakan makanan yang halal, dan menolak dengan keras setiap dirham yang mengandung syubhat.***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Sirah Nabawiyah

Tags

Terkini

Terpopuler