Hal ini menjawab dari beredarnya kabar bahwa salah satu pria yang membutuhkan pelayanan dari Tangmo Nida adalah sosok penting di Kerajaan Thailand, bahkan dekat dengan sang raja.
Ditambah lagi, menurut Anna, jika selama ini Tangmo Nida bersedia melakukan hal tersebut, tentu saja ia tidak terlibat hutang dalam jumlah besar sampai hari kematiannya.
Tangmo Nida sendiri sebelumnya bersama lima orang lainnya naik speedboat di Sungai Chao Phraya dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi. Ia dinyatakan jatuh ke sungai dekat dermaga Pibul 1 di distrik Muang, provinsi Nonthaburi sekitar pukul 22.40 pada 24 Februari 2020.
Namun, ketika ditanya dengan lebih lanjut, apakah ada kemungkinan Tangmo Nida sedang melakukan transaksi pada malam ia meninggal, Anna meminta wartawan atau publik untuk bertanya kepada pihak yang lebih tahu.
Anna memang tidak menyebutkan nama dari orang tersebut, namun kemungkinan besar sosok yang dimaksud adalah yang bekerja dengan Tangmo Nida, yaitu manajernya, Idsarin “Gatick” Jathusaksawat.
Selama acara bincang-bincang TV di Channel 7 minggu lalu, mantan petugas polisi Cabang Khusus Santhana Prayoonrat, mengatakan hal yang tidak kalah mengejutkan.