Beberapa media lokal Thailand turut melakukan investigasi mereka sendiri dengan melakukan wawancara pada saksi dan ahli, memeriksa klip CCTV keamanan dan melakukan reka ulang kejadian seperti yang pernyataan kelima rekan Tangmo yang menjadi tersangka.
Termasuk didalamnya reka ulang dimana Tangmo Nida buang air kecil di belakang kapal, tidur di belakang kapal sambil bermain hp (adegan rekan bernama Sand), serta jatuh ke berbagai sisi belakang speedboat yang dikemudikan.
Salah satu reporter yang melakukan reka ulang sengaja jatuh dari kapal yang dikemudikan dengan kecepatan yang sama dengan kapal Tangmo untuk melihat apakah efek baling-baling pada kapal dapat melukai tubuh dalam air seperti luka pada paha kiri mendiang.
Mengenai luka robekan yang dalam dan lurus pada paha mendiang saat ini masih dalam proses autopsi ulang dan para penyelidik belum menetapkan apakah itu disebabkan oleh baling-baling kapal.
Timeline Kronologi Kejadian
Pada 24 Februari, Tangmo dan Gatick Juthasuksawat selaku manajer dan sahabat bergabung dengan Tanupat ‘Por’ Lerttaweewit untuk undangan pribadi di Sungai Chao Phraya dimana hadir Phaiboon ‘Robert’ Trikanjananun, Wisapat ‘Sand’ Manomairat dan Nitas ‘Job’ Kiratisoothinhorn.
Diketahui ketiga pria, Por, Robert dan Job memiliki beberapa perusahaan, sementara Sand adalah seorang wanita transgender yang berasal dari keluarga kaya raya.
Pertemuan mereka pada awalnya tampak seperti makan malam yang baik, mereka makan malam di restoran Riverside sebelum naik perahu untuk minum. Beberapa foto diambil di sekitar jembatan Rama VIII yang menjadi latar belakang sekitar pukul 10 malam.