Dijelaskan, hingga kini polisi belum bisa menarik benang merah dalam kasus tersebut. Sejauh ini, polisi hanya bisa memastikan bahwa peristiwa keributan itu terjadi di jalan setapak, yang ada di depan rumah Putu Mas. Fakta itu didapat setelah polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian.
Saat ini polisi tengah mencari saksi fakta yang mengetahui peristiwa tersebut. Saksi fakta yang dimaksud adalah pihak-pihak di luar pelapor maupun korban. Baik dari keluarga Putu Mas Merta maupun Kadek Toris. Mengingat para tetangga di tempat kejadian juga tak mengetahui secara pasti kejadian tersebut.
“Kami saat ini sedang mencari saksi fakta. Di luar korban maupun pelapor. Barangkali ada warga yang tahu dan sempat melihat kejadian tersebut, agar sampaikan pada kami. Kami akan rahasiakan identitas yang bersangkutan, sehingga keselamatannya terjamin,” tukas Yogie.
Seperti diberitakan sebelumnya, perkelahian berdarah terjadi di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Keluarga yang bertetangga, yakni keluarga Putu Mas Merta dan keluarga Kadek Arsana alias Kadek Toris.
Baca Juga: Ini 5 Potret Jennie dan Pakaiannya di Peragaan Busana Chanel yang Jadi Buah Bibir Netizen
Versi keluarga Putu Mas Merta, Kadek Arsana alias Kadek Toris mengeroyok keluarga mereka menggunakan parang dan linggis. Sementara versi keluarga Kadek Toris, justru Putu Mas Merta yang menantang Kadek Toris berkelahi.
Akibatnya dalam peristiwa tersebut ada 4 orang keluarga Putu Mas Merta yang mengalami luka. Mereka adalah Putu Mas Merta, 47, yang mengalami luka pada bagian kepala akibat sabetan senjata tajam; Kadek Bayu Widana, 18, yang mengalami luka tusuk di perut kiri dan kepala belakang sebelah kiri; Komang NM, 14, yang mengalami luka dalam di bagian kepala dan dada; serta Luh Ayu Widiani, 47, yang mengalami luka memar pada kepala dan tangan kanan. Seluruhnya kini dirawat di RSUD Buleleng.