SIAL! Mau Mendamaikan, Malah Dikeroyok 8 Orang, Dihajar dengan Kayu, Kepala Robek 8 Jahitan

- 17 Maret 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi pengeroyokan remaja
Ilustrasi pengeroyokan remaja /Humas Polres Gianyar/Denpasar Update

 

DENPASARUPDATE.COM – Apa daya jika nasib sudah sial. Hendak mendamaikan, eh malah jadi korban pengeroyokan. Itulah yang dialami I Komang Yudi Antara,  26 tahun, di Banjar Tengah, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati Minggu, 14 Maret 2021 sekitar pukul 01.00.

Yudi dikeroyok sekitar delapan orang. Akibatnya, kepala Yudi robek dengan 8 jaritan. Kasus itu sedang ditangani Polsek Sukawati.

Kepala Yudi tampak ditambal perban. “Awal masalah, ada anak saling peleng (saling tatap, Red). Justru saya mau mendamaikan tapi malah dikeroyok,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Buka Kongres HMI Ke-31,Sebut Banyak Kader HMI Masuk Kabinet RI

Pada malam kejadian, Yudi yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya malah dicari oleh kelompok pemuda.

“Awalnya ada dua orang nyari ke rumah. Saya sudah sampaikan jangan dipermasalahkan. Langsung banyak yang kesini, saya hitung ada 8 orang,” ujarnya.

Mereka yang datang tanpa basa-basi langsung menyerang secara membabi buta. “Keadaan saya terdesak waktu itu. Saya berusaha menyelamatkan diri, saya lihat kayu, saya lempar kayu ke mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Sudah Enam Bulan Insentif Tenaga Kesehatan Belum Cair

Namun kayu yang dilempar justru digunakan para pelaku untuk memukul dirinya. “Saya sempat pegang kayunya. Tapi ditarik. Nah, kepala saya langsung kena pukul,” ujarnya.

Dia mengenang, kejadian mencekam itu terjadi sekitar 5 menit. “Kejadiannya cepat sekali. Situasinya gelap, saya tidak lihat jelas. Dipukul, ditendang,” jelasnya.

Dalam keadaan kepala berlumuran darah, korban menyelamatkan diri ke rumah kakaknya. “Saya merasa kok asin. Saya raba kepala, ternyata darah dari kepala,” ujarnya.

Baca Juga: Duh, Kuota Guru Agama Kurang Dari 10 Ribu, Pergunu Desak Pemeintah Adil Dalam Penetapan Kuota Guru P3K

Korban pun langsung dibawa ke rumah sakit Ganesha untuk mendapat perawatan. “Langsung saya visum, dan saya lapor ke Polsek,” ujarnya.

Sebab sesaat setelah kejadian Nyepi dimulai. Maka pemeriksaan dilakukan pada Ngembak Geni, atau pada Senin (15/3). “Pas Ngembak diperiksa. Saksi juga sudah dimintai keterangan. Barang bukti, kayu dan pakaian sudah di Polsek,” terangnya.

Pihaknya kini menyerahkan masalah itu ke kepolisian. “Harapan lanjut ke jalur hukum. Saya jadi korban, kepala luka. Tidak ada damai, walaupun dari pihak pelaku berupaya damai sampai 3 kali,” terangnya.

Baca Juga: Karyasa Minta Menkes Prioritaskan Anggaran Tracing dan Isolasi Covid-19

Luka di bagian kepalanya itu sepanjang 6,5 cm, sedalam 0,5 cm dan lebar luka 0,3 cm. “Luka lecet di lutut dan tangan,” jelasnya. Mengenai pelakunya, Yudi mengetahui para pelaku masih ada hubungan kerabat. “Yang saya kenal, ada tiga orang. Yang lain saya tidak begitu tahu. Dan waktu mengeroyok gelap, saya tidak terlalu lihat wajah mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Ipda Anak Agung Alit Sudharma membenarkan kejadian itu. “Benar peristiwa itu terjadi saat malam Pengerupuk. Semua sudah kami panggil dan periksa untuk dimintai keterangan dari kedua belah pihak. Anak kecil saling tantang saat Ngerupuk,” ujarnya, Rabu, 17 Maret 2021.

Namun, polisi belum melakukan penetapan tersangka. “Kami masih diupayakan damai,” tukasnya. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x