Memalukan! Pendeta Hajar Pendeta Gegara Begini, Jurnalis Malah Dikeroyok Saat Melerai

8 September 2023, 00:33 WIB
Seorang jurnalis asal Sumatera CW saat melaporkan kasus pengeroyokan ke Polresta Denpasar yang menimpanya saat acara keagaman di Denpasar /KARTIKA MAHAYADNYA/

 

 

 

DENPASARUPDATE.COM – Memalukan! Jika warga sipil biasa terlibat aksi kriminal sudah banyak terjadi. Tapi jika seorang pemimpin agama alias pendeta bentrok, agaknya sudah terlalu.

Celakanya, kasus yang terjadi ini justru pendeta hajar pendeta. Bentrok, diduga diotaki dan dipimpin seorang Pendeta berinisial SM. Mereka menyerang salah seorang Pendeta berinisial AN.

Sayang, bermaksud melerai, seorang jurnalis berinisial CW usia 59 tahun di hajar secara membabi buta. Peristiwa ini terjadi di kedai Kopi Veteran, Jalan Veteran Nomor. 4, Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara Rabu 6 September 2023 sekitar pukul 18.30.

 Baca Juga: Aksi Kakek Bejat Gauli Siswi 12 Tahun Sejak Kelas 3 SD, yang Diajak ya Mau Saja, tapi Akhirnya Begini

Informasi yang dihimpun Rada Bali Jawapos Grup dilingkungan Polresta Denpasar, peristiwa ini telah dilaporkan CW. Kepada Polisi, lelaki kelahiran Blitung ini mengaku tidak ada permasalahan dengan siapa pun. Dia ke Bali dalam rangka tugas liputan keagamaan. "Korban ngaku sebagai Jurnalis dan hendak menjalankan tugas liputan dalam acara keagamaan," papar sumber petugas, Kamis (7/9/2023).

Sambil menanti acara yang akan berlangsung di rumah ibadah, letaknya di kawasan Jalan Kresna, Denpasar Utara, pria beralamat di Tangerang, Banten, ini menikmati kopi di kawasan Jalan Veteran. Lalu datang segerombolan orang menghampiri Pendeta berinisial AN. Pendeta tersebut di aniaya oleh 6 orang, diduga dipimpin salah satu Pendeta.

Baca Juga: Maksimalkan Potensi di Kampus Melalui Manfaat Organisasi untuk Mahasiswa, Begini Dampak Positifnya

"Pelapor melerai. Sayang aksi brutal ini berbalik padanya. Di dorong secara bersama-sama. Sempat lari, namun di kejar dan di dorong dan diseret-seret," sebut sumber petugas. Akibat aksi premanisme itu, yang bersangkutan mengalami memar di bagian dada.

Pun kancing baju kemeja yang dikenakan terlepas. "Konfirmasi ke pimpinan ya, biar tidak salah," tutup sumber ini.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan. Bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. "Kami sementara melakukan penyelidikan," singkatnya.

Baca Juga: Bersanding Dengan Shin Tae-yong dan Ketum PSSI Erick Thohir , Giri Prasta Raih Indonesia Award 2023

Dikonfirmasi via telepon, CW, membenarkan. Bahkan, Kamis (7/9), penyidik telah membuat BAP (berkas acara pemeriksaan).

Kepada wartawan, CW beberkan video berisi pernyataan tentang kronologis. Video itu direkam saat CW didampingi Pendeta AN dan saksi mata SM, diketahui berada di lingkungan Polresta Denpasar, usai melapor, Rabu 6 September 2023 sekitar pukul 22.00. "Dalam video berdurasi 6 menit 5 detik, telah dijelaskan terkait kronologis kejadian," tuturnya.

Namun terkait motif dari kasus tersebut, dua korban dan seorang saksi mata ini mengku tidak mengetahui sama sekali. Saksi mata SM menjelaskan, kejadian ini berawal ketika ia ngopi bareng dua ornag korban, sambil menanti jam dimulannya acara persembahyangan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Bethesda Denpasar.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Cara Download YouTube Premium APK, Simak Disini!

SM berstatus majelis sekaligus Humas GPdI Bethesda mengaku terkejut ketika sekelompok orang dipimpin Pendeta SM datang lalu menginterogasi Pendeta AN. Tentunya terkait nama dan asal. Usai menjawab pertanyaan mereka, Pendeta AN bergegas pamit lalu langsung di dikeroyok. Pendeta AN sempat lari ke liar dari tempat kopi itu.***

Namun dikejar, hingga dirinya masuk lagi ke warung Kopi. Bukannya berhentik, namun kelompok ini kembali melakukan pengeroyokan. Bahkan diseret-seret. Melihat hal itu, Wartawan ini memberanikan diri untuk melerai lantaran pihak Kopi Verteran sudah panik. Sayang upaya lelaki tersebut membuat sekelompok orang ini marah, dan berbalik arah menyerangnya.

Senada disampaikan Pendeta AN. Dirinya sama-sekali tidak memiliki masalah dengan siapapun. Tiba-tiba didatangi sekelompok pria dan dianiaya. "Beruntung, saya ditolong oleh teman bernama CW (wartawan)," ujar Pendeta AN. Ditambahkan wartawan ini, mereka sama sekali tidak tahu menahu apa motif dari aksi brutal itu. "Ya, saya diserang secara membabi buta. Karena itu saya melaporkan perbuatan mereka ke Polresta," tutup CW. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler