Kasus Dilimpahkan ke Kejaksaan, Jerinx Sebut Politis dan Sarat Kepentingan 'Tangan Tak Terlihat'

27 Agustus 2020, 15:44 WIB
Jerinx SID di Direskrimsus Polda Bali, Kamis 27 Agustus 2020 /M Hari Balo

DENPASARUPDATE.COM - Usai pelimpahan berkas dari Polda ke Kejati Bali, Jerinx meminta izin untuk menyampaikan beberapa pernyataan kepada publik, di muka ruangan, Direktorat Reskrimsus Polda Bali, Kamis 27 Agustus 2020.

Ditemani sang isteri dan penyidik dari pihak kepolisian, Jerinx membacakan beberapa pernyataan yang ditulis tangan olehnya.

"Saya ingin menyampaikan pernyataan kepada publik," kata Jerinx diapit oleh istrinya Nora Alexander dan penyidik.

Baca Juga: Miris, Tak Bisa Bayar Meteran Listrik ke PLN, Ibu Ini Terpaksa Bayar Pakai Seekor Domba

Drummer grup band Superman is Dead (SID) menyebutkan beberapa poin pernyataan diantaranya, pada mengenai hasil swab test dirinya yang negatif usai ditahan di rutan Polda Bali.

"Ada tiga butir yang ingin saya sampaikan kepada publik. Butir pertama, 13 Agustus 2020 polisi mengadakan swab test kepada saya di rutan Polda dan disaksikan seluruh tahanan. Kemarin hasil tes saya keluar dan hasilnya negatif. Yang mana artinya sejak sebelum saya ditahan 12 Agustus 2020 saya tidak membahayakan nyawa siapapun," kata Jerinx.

"Penting dicatat sejak 4 juni 2020, setiap hari saya kontak langsung dengan ratusan bahkan ribuan orang terkait pembagian pangan gratis di twice bar pada warga yang membutuhkan. Kami juga membagi satu gelas beramai-ramai," imbuhnya.

Oleh karena itu, dirinya memberi masukan agar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelitian terkait dengan kondisi dirinya yang justru malah negatif Covid-19.

Baca Juga: Dapat Tugas Menangkan Pilkada, Sugawa Korry Ingatkan Sanksi Pemecatan Menanti Kader Golkar Pembelot

Jerinx juga mengakui siap untuk menjadi relawan Covid-19 agar bangsa Indonesia bebas dari berbagai kepentingan dari berbagai kepentingan.

"Jika saya boleh memberi masukan sebaiknya IDI atau kementerian kesehatan meneliti kondisi saya, untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya negatif Covid-19. Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini bisa terbebas dari segala kepentingan," ungkap Jerinx dihadapan awak media.

Ia juga menegaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai hak yang sama di atas hukum memiliki hak untuk mengajukan penangguhan penahanan.

Baca Juga: Nelayan Asal Banyuwangi Dilaporkan Hilang Saat Melaut di Uluwatu

"Poin kedua, sebagai warga negara Indonesia saya berhak mengajukan penangguhan penahanan dan dilindungi oleh Undang-Undang," paparnya.

Jerinx juga mengaku bahwa tindakan ini bukan merupakan dirinya 'cengeng' menjadi tahanan, akan tetapi karena ia menilai dalam kasusnya ini sangat politis dan sarat kepentingan para 'invisible hand' atau tangan tak terlihat.

"Saya mengajukannya bukan karena saya cengeng, tapi saya melihat banyak kejanggalan dan konflik kepentingan dalam kasus saya. Detail kejanggalannya bisa dipelajari di tayangan forumnya Hotman Paris yang membahasa kasus saya ada di youtube. Tolong dicatat, saya belum dinyatakan bersalah oleh Pengadilan, jadi biarkan saya bertarung di pengadilan. Dan apapun keputusan pengadilan nanti saya akan terima dengan ksatria. Sekali lagi saya bukan cengeng, saya tidak cengeng, yang cengeng itu adalah mereka - mereka yang melanggar protokol kesehatan, namun mereka tidak terjerat hukum karena dekat dengan kekuasaan," lanjut Jerinx.

Baca Juga: Dapat SK Bakumham Golkar Bali, Muntra Sebut Siap Kawal Secara Hukum Paslon Golkar di Pilkada

"Yang belengih (cengeng) sejati itu adalah mereka-mereka yang tidak pernah memberi makan warganya tetapi menertawai rakyatnya yang berjuang mati-matian memberi makan ratusan perut kelaparan setiap hari tanpa pamrih. Yang tidak berpendidikan itu adalah mereka yang memanfaatkan kekuasaan untuk menginjak hak rakyat, lalu berlagak sok paling suci seolah tanpa dosa, leluhur Bali tidak buta, karma akan datang," ungkapnya dengan emosional.

Sementara untuk butir ketiga. Jerinx menyampaikan saya mohon kepada kawan-kawan saya yang santun kawan-kawan saya yang cerdas memiliki pergaulan luas, agar jangan diam saja melihat ketidakadilan yang menimpa rakyat kecil. Terkait kebijakan swab, rapid test dan lain-lain.

Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah sudah seharusnya tidak ada lagi yang namanya rakyat, terutama rakyat tidak mampu membayar swab tes atau rapid test dan dengan anggaran sebanyak itu sudah seharusnya tidak ada lagi namanya warga kita yang kelaparan akibat pandemi.

"Jadi kelaparan harus diberi solusi yang nyata karena kelaparan adalah sumber utama lahirnya kriminalitas. Kawan-kawan saya di rumah tahanan di Polda Bali hampir 90 persen itu di dalam karena mereka di PHK karena pandemi akhirnya mereka terpaksa di penjara jadi kelaparan adalah sumber utama kriminalitas," ujarnya.

"Penutup, kawan-kawanku yang cerdas dan kritis tolong gunakan santunmu membela yang lemah. Gunakan wawasan adiluhungmu dalam melindungi rakyat kecil, buktikan kepada dunia jika sopan santun adalah satu-satunya cara untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Merdeka," ujar Jerinx.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler