Jadi Incaran Pengepul, Petani Bawang Merah Kintamani Ingin Harga Stabil

- 10 Oktober 2020, 07:40 WIB
Petani bawang merah di Desa DSongan Kintamani Bangli, Bali tampak sedang menyemai bibit di lahan di tepian danau  Batur.
Petani bawang merah di Desa DSongan Kintamani Bangli, Bali tampak sedang menyemai bibit di lahan di tepian danau Batur. /kartika mahayadnya

Untuk pemasaran lokal Bali lanjutnya, biasanya bawang sudah dilepas dari daunnya. Artinya bawang sudah bersih dan siap konsumsi. Namun jika kirim ke luar pulau Bali umumnya tetap sama daunnya dengan kemasan karung nilon.

Terkait gagal panen lanjutnya, biasanya disebabkan dua hal. Yaitu cuaca buruk dan hama kupu-kupu kecil. Namun petani setempat sudah mengatasinya dengan pestisida.

Baca Juga: Leo Masih Berharap Liga 1 Tetap Dilanjutkan

Soal harga, saat ini harga bawang merah Kintamani di tingkat petani Rp 15.000 per kilogram. Sedang kalua harga bagus dan mahal kata Putu bisa tembus Rp 40.000 perkilogram di tingkat petani. Namun jika harga anjlok hanya Rp 8.000 perkilogram. “Kalau sudah harga rusak (anjlok, Red), petani pasti tak dapat apa, rugi,” kata Putu.

Selaku petani, Putu berharap harga stabil agar perekonomian masyarakat kembali normal di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ditambahkan, sejak pandemi Covid-19, banyak warga Songan yang merantau mencari kerja di sector pariwisata akhirnya pulang kampung Kembali tanam bawang merah dan budidaya ikan mujair. ***

  

 

 

         

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah