"Kami menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat terutama kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi COVID-19," tegasnya.
Di sisi lain, menurut mereka seharusnya pemerintah melakukan refocusing anggaran belanja pemerintah, khususnya di kementerian-kementerian yang tidak produktif untuk menopang subsidi BBM.
"Seharusnya banyak kebijakan-kebijakan lain untuk mengakali hal itu (kenaikan harga BBM bersubsidi-red) tanpa harus menaikkan harga BBM," tegas dia.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah mengambil langkah-langkah taktis untuk memperkuat data kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.
Baca Juga: Simak Cara Mudah Membuat TKP dan Menjadi Reporter TV di Game Sakura School Simulator
Selain itu, keputusan penaikan harga BBM bersubsidi dapat berimbas ke berbagai sektor lainnya seperti menurutnya daya beli masyarakat, kemiskinan hingga inflasi besar-besaran.
Sayfi juga menilai upaya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi adalah langkah yang tidak efektif.***