Stok Kedelai Impor Banyak, Pemerintah Minta Produsen Tahu Tempe Tidak Khawatir

- 1 Januari 2021, 14:30 WIB
 Ilustrasi Kedelai.
Ilustrasi Kedelai. / unsplash.com/Thomas Kinto

DENPASARUPDATE.COM - Pemerintah memastikan tersedianya kedelai untuk produksi tahu dan tempe nasional. Sekretari Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menegaskan, stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional.

Tersedianya stok kedelai impor yang mencapai 450 ribu ton menjadi patokan pemerintah menjamin produksi tahu dan tempe di Indonesia tetap akan berjalan.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat. "Berdasarkan data Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), saat ini para importir selalu menyediakan stok kedelai di gudang importir sekitar 450 rinu ton," kata dia.

Baca Juga: Awali 2021, Inggris Akhirnya Resmi Hengkang dari Uni Eropa, PM Boris: Ini Adalah Momen Luar Biasa

Menurut Suhanto, apabila kebutuhan kedelai untuk para anggota Gakoptindo sebesar 150 ribu hingga 160 ribu ton dalam satu bulan, maka stok tersebut seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 2 sampai 3 bulan mendatang.

Mengenai kenaikan harga kedelai impor, Suhanto mengatakan hal itu terjadi karena terjadi lonjakan permintaan dari China kepada Amerika Serikat sebagai eksportir kedelai terbesar di dunia.

"Pada Desember 2020 permintaan kedelai Tiongkok naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara," ungkap Suhanto.

Baca Juga: Tebar Ancaman, AS Ketakutan Iran Akan Melancarkan Serangan Balasan Atas Tewasnya Qassem Soleimani

Pada Desember 2020 harga kedelai dunia tercatat sebesar USD 12,95/bushels, naik 9 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat USD 11,92/bushels. Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar 461 USD/ton, naik 6 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 435 USD/ton.***

Halaman:

Editor: M Hari Balo

Sumber: kemendag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah