Trisno Nugroho: Bali Perlu Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi

- 4 Desember 2020, 09:47 WIB
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho /KARTIKA MAHAYADNYA/DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE.COM – Bali identic dengan pulau pariwisata. Gemerincing dolar mengalir deras sebelum pandemi Covid-19 di pulau dewata ini.

Namun setelah Corona melanda, Bali menjadi daerah paling terpuruk ekonomi dibanding daerah lain di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi sampai minus 11 persen. Ini karena Bali terlalu bertumpu pada sector pariwisata.

Menyikapi hal itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan provinsi Bali sangat perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, sebagai strategi jangka panjang mengatasi penurunan kondisi ekonomi dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ikut FGD Mabes TNI, Sekda Bali Pamerkan Peran Strategis Desa Adat Hadapi Pandemi Covid-19

"Dampak dari pandemi Covid-19 semakin memberikan pembelajaran bahwa Bali sangat perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhannya," tandas Trisno Nugroho di Denpasar dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com, Jumat 4 Desember 2020.

Diungkapkan, kedatangan wisatawan ke Bali, telah berdampak langsung pada kinerja sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. Selama ini sekitar 54 persen perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata.

"Pertumbuhan ekonomi Bali pada 2020 menurun mulai dari minus 1,17 persen di triwulan 1, kemudian minus 11 persen di triwulan 2 dan minus 12,2 persen di triwulan ketiga tahun 2020. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Bali menjadi pertumbuhan terendah di Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Disiplin Menjalankan Protokol Kesehatan, Pariwisata dan Ekonomi Bali Bangkit

Menurut Trisno, sektor pertanian merupakan salah satu sektor potensial dan Bali memiliki banyak komoditas pertanian unggulan, termasuk kopi dan kakao.

"Untuk mendorong sektor pertanian tersebut, perlu diterapkan digitalisasi yaitu pengembangan sektor hulu melalui pemanfaatan 'internet of thing', maupun pengembangan hilir dengan mendorong pemanfaatan e-commerce," ucapnya.

Kemudian diversifikasi di sektor pariwisata, Trisno pun mendorong pariwisata yang berkualitas (quality tourism) dengan mengakselerasi pengembangan pariwisata Bali untuk pariwisata kesehatan (health tourism), MICE, hingga "cruise tourism".

Baca Juga: Ekonomi Belum Pulih Tahun Depan, Pemerintah Wacanakan Perpanjang BLT

Kemudian, strategi selanjutnya, kata Trisno, dengan mendorong pembangunan atau pengembangan infrastruktur, baik itu infrastruktur dasar maupun infrastruktur terkait pariwisata.

"Beberapa infrastruktur dasar yang krusial untuk dibangun yaitu Bandara Bali Utara, jalan tol penghubung Bali Selatan-Bali Utara, serta angkutan massal penghubung Bali Utara-Bali Selatan. Semua hal ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata di Bali Utara," katanya.

Sedangkan untuk strategi jangka pendek, ujar Trisno dapat berfokus pada wisatawan domestik untuk mendorong kinerja pariwisata. Sejalan dengan itu, kita perlu terus memperluas implementasi sertifikasi CHSE yang sudah dilakukan.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah