Biasanya belasan atau bahkan puluhan soko’ base ini diarak oleh warga ke Masjid setempat dan kemudian dideretkan di tengah-tengah lingkaran orang yang akan membacakan Kitab Barzanji yang merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan biografi dan pujian kepada Nabi Muhammad.
Pasca pembacaan Barzanji, rangkaian soko’ base ini dibongkar, kembang dan daun sirih dibawa pulang oleh warga, dan biasanya diletakkan di dinding rumah atau kebun warga.
Menurut warga, konon rangkaian tersebut dapat mendatangkan berkah bagi warga.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Inggris: Singkirkan West Ham, Liverpool Geser Everton di Puncak Klasemen
Pada hari kedua, suasana Desa Pegayaman benar-benar berada dalam pesta besar.
Seluruh warga masyarakat, baik pria maupun wanita terlihat sibuk dengan kegiatan maulid itu.
Mereka terlihat bersuka ria dalam perayaan yang mereka sebut Muludan Taluh (Maulid Telur).
Baca Juga: Dunia Film Berduka, Pemeran James Bond, Sean Connery Tutup Usia
Pada hari tersebut, belasan bahkan puluhan soko’ taluh, yakni rangkaian serupa dengan soko’ base tetapi dilengkapi oleh telur, diusung ke Masjid setempat.
Di sepanjang jalan, warga masyarakat desa berjejalan menyaksikan iringan tersebut yang diiring oleh tabuhan alat musik rebana dari sekehe hadrah yang sangat meriah.