Pasalnya, saat itu, rombongan Presiden Sukarno yang sedang singgah di kota tersebut.
Dalam rombongan yang cukup besar itu terdapat Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Jenderal Gatot Soebroto dan Kolonel Mas Isman.
Rombongan besar itu sendiri akan melanjutkan perjalanan ibukota Uni Soviet, Moskow.
Mereka dijemput Dubes RI untuk Soviet Adam Malik di Wina. Di situlah Jasin bertemu Adam.
“Bung Adam mengajak saya untuk ikut rombongan Presiden ke Moskow. Kepadanya saya katakan, ‘Bung Adam harus tahu bahwa sekarang ini saya hanya bertugas belajar dan tidak memiliki jabatan. Apakah Presiden Soekarno setuju jika saya ikut rombongan?’” kata Jasin dalam memoarnya, Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kelahiran Polisi Indonesia halaman 221.
“Semua bisa diatur. Tidak apa-apa, ikut saja,” jawab Adam santai.
Baca Juga: Siap Wujudkan Jembrana Kembali Jaya, Ini Komitmen PKB Menangkan TEPAT
Bahkan, jawaban Adam Malik itu membuat Jasin ikut “ngintil” alias menyelinap romobongan ke Moskow.
Di Bandara Internasional Moskow, rombongan tersebut mendapat sambutan meriah secara kemiliteran.
Menariknya, usai bersalam-salaman dengan perwakilan tuan rumah, Adam Malik melakukan hal yang ‘nyeleneh’ dan mengagetkan Jasin.