Anti Hama, Petani di Tabanan Bali Kembangkan Padi Beras Hitam

- 21 November 2020, 07:20 WIB
Contoh padi beras hitam yang dikelola petani di Subak Merta Tempek Soka Candi, Desa Senganan Penebel Tabanan Bali.
Contoh padi beras hitam yang dikelola petani di Subak Merta Tempek Soka Candi, Desa Senganan Penebel Tabanan Bali. /KARTIKA MAHAYADNYA/DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE.COM – Pertanian klasik di Bali khususnya di Tabanan tetap lestari hingga kini. Terutama di Jatiluwih sebagai lumbung beras sekaligus sentra wisata alam.

Namun seiring masifnya pembangunan infrastruktur, perluasan kawasan perumahan dan pertanian modern, lahan pertanian di Tabanan Bali terus merosot.

Petani di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan yang terkenal dengan konservasi burung hantu (Tyto Alba), terusik dan ingin ikut mengembangkan varietas padi beras hitam ini.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Sabtu 21 November 2020: Jakarta Hujan Ringan, Denpasar Cerah Berawan

Ketua Konservasi Burung Hantu yang juga petani, I Made Jonita, mengungkapkan kekhawatirannya.

"Mengapa kami tertarik kembangkan tanam padi beras hitam. Karena di Tabanan sendiri produksinya terus merosot dibandingkan dengan beras merah dan putih," ungkap Jonita yang juga anggota Subak Merta Tempek Soka Candi, ini.

Dia mengungkapkan, pengembangan padi beras hitam dimulai sejak tahun 2017 lalu. Awalnya hanya sekitar 4 are dengan bibit 5 kilogram beras hitam yang dibeli dari daerah Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Ini Update Harga Emas Pada Sabtu 21 November 2020, Emas Antam Batik Rp619 ribu per 0,5 Gram

Namun, karena melihat varietas beras hitam cukup baik dan tidak termakan hama dengan media tanam pertanian organik. Sehingga para petani di desa tertarik untuk menanam dalam jumlah besar.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah