"Dari Bali ada beberapa, ada Bangli, ada Karangasem ada Dana, ada Badung juga, dan lainnya," jelasnya.
Terkait tidak adanya nama Cabup Jembrana, Made Kembang Hartawan dalam sekolah partai tersebut. Sugiasa mengaku bahwa sekolah partai tersebut digelar secara tiga gelombang, dan Kembang Hartawan akan ikut di gelombang terakhir.
"Nanti di gelombang ketiga ada Jembrana lagi, calon bupatinya, kita bagi dua," ujarnya.
Sebanyak 94 calon kepala daerah mengikuti sekolah calon kepala daerah tersebut.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan digelarnya sekolah cakada angkatan ke-2 ini sebagai bentuk keseriusan dan kesiapan PDIP menghadapi Pilkada 2020.
"Selasa malam (25 Agustus), sekolah calon kepala daerah angkatan pertama resmi ditutup. Tapi kita langsung tancap gas menggelar sekolah calon untuk angkatan kedua," kata Hasto.
Baca Juga: Bali Batal Dibuka Bagi Pariwisata, Koster: Banyak Warga Tak Tertib Taati Protokol Kesehatan
Hasto mengatakan dalam pembukaan, Megawati secara khusus menekankan pentingnya kedaulatan pangan, dan kiprah perempuan di dunia politik.
"Ibu Mega juga menaruh perhatian terhadap pergerakan kaum perempuan. Karena itulah Bu Bintang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak juga diminta mengisi dalam Sekolah Partai tersebut," ucap politikus asal Yogyakarta itu.