DENPASARUPDATE.COM – Pelaporan adanya dugaan penyerobotan tanah negara di Pantai Melasti, Ungasan, Kuta Selatan oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta ditanggapi santai oleh Bendesa Adat Ungasan, Wayan Disel Astawa.
Saat dikonfirmasi, ia tidak mau berkomentar banyak terkait hal tersebut.
"Kalau saya no comment," ujar dia Rabu 23 Maret 2022.
Pria yang kini juga duduk sebagai Anggota DPRD Bali Fraksi Gerindra itu menegaskan bahwa dirinya tidak mau terprovokasi dengan laporan tersebut.
Saat ini, Disel Astawa mengaku lebih berfokus dalam mengurus masyarakat, utamanya membantu pemulihan pariwisata Bali yang mulai bangkit.
Baca Juga: Pulang Vaksin Dapat Beras, yang Datang Langsung Berduyun-duyun, Peserta: Kenapa Baru Sekarang?
Bahkan, ia meminta agar banyak pihak tidak memanas-manasi kondisi perpolitikan Bali, apalagi saat ini Bali sedang mulai menuju pemulihan pariwisata.
"Jangan memanasi keadaan kasian pariwisata baru mau bangkit," paparnya.
Baca Juga: Hati-hati Tersedak Makanan Bisa Menyebabkan Kematian, Begini Cara Tepat Mengatasinya
Pun juga saat disinggung mengenai apakah pihaknya akan melaporkan balik tuduhan tersebut sebagai pencemaran nama baik.
Ketua DPC Gerindra Badung itu meminta semua pihak untuk bersabar dan menahan diri.
"Sabar dumun (dulu)," singkatnya.
Baca Juga: Muncul Lulut Emas di Pekarangan Rumah, Pertanda Apa? Segera Netralisir Tidak Lebih dari 40 Hari
Sebelumnya, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengungkap adanya konspirasi terkait penyerobotan tanah negara di Kawasan Pantai Melasti Ungasan.
Giri Prasta menyebut bahwa selain penyerobotan tersebut juga dinilai ada penggunaan tanah negara tanpa izin oleh 7 investor di wilayah Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan.
Bahkan, Giri Prasta menduga ada perputaran aliran uang yang cukup besar bernilai puluhan miliar dalam pelanggaran tata ruang tersebut.
Baca Juga: Paguyuban Warga Gresik di Bali Kembali Realisasikan Kegiatan Kemanusiaan Donor Darah, Ini Hasilnya
Selain itu, Ketua DPC PDIP Badung ini menduga bahwa para investor tersebut ‘berkongkalikong’ dengan Bendesa Adat Ungasan yang menyewakan tanah negara tersebut.
Seperti diketahui, Bendesa Adat Ungasan saat ini adalah Wayan Disel Astawa yang kini juga duduk sebagai Anggota DPRD Bali Dapil Badung dan Ketua DPC Partai Gerindra Badung.
Oleh para investor tersebut, tanah negara tersebut disulap sebagai fasilitas wisata mewah.
"Saya menduga ada pihak-pihak bermain di balik 7 investor yang membangun di pantai tersebut. Ada pelanggaran hukum di situ," kata dia saat di Mapolresta Denpasar, Selasa 22 Maret 2022.
Baca Juga: STOP PRESS! Penuhi Panggilan, Por dan Robert Datangi Kantor Polisi Setempat, Ada Apa?
Oleh sebab itu, Giri Prasta mengaku sengaja datang secara mendadak ke Mapolresta Denpasar guna menanyakan terkait perkembangan laporan yang sempat dilakukan oleh Pemkab Badung melalui Kasatpol PP Badung, IGAK Suryanegara pada Kamis 13 Januari 2022 lalu.
Ketika itu, oleh kepolisian laporan tersebut dicatat dalam bentuk Dumas Nomor 40/I/2022/ Polresta Denpasar.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1443 H atau 2022 Untuk Kota Denpasar dan Sekitarnya
Laporan yang dilakukan oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta tersebut membuka luka lama hubungan politik antara Giri Prasta dan Wayan Disel Astawa.
Hubungan keduanya sendiri sendiri seringkali panas-dingin.
Awalnya, keduanya merupakan sama-sama kader PDI Perjuangan Badung.
Tetapi, keduanya berseteru ketika Pilkada Badung 2015 yang meluncurkan Giri Prasta ke kursi Bupati Badung 2016-2021.
Baca Juga: NGERI! Tidur di Pemakaman, Tarno Sang Penggali Kubur Ini Pernah Dikeloni Hantu, Ini Kisahnya
Ketika itu, Wayan Disel Astawa yang masih duduk sebagai Anggota DPRD Bali Fraksi PDIP dituduh melakukan pembelotan ke pasangan I Made Sudiana-Nyoman Sutrisno, Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang diusung Demokrat-Gerindra.
Padahal, PDIP bersama mitra koalisinya mengusung pasangan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa sebagai Cabup-Cawabup Badung.
Lantaran mendapat tuduhan serius pembelotan, ia kemudian dipecat dari partai yang sudah membesarkan namanya.
Ia kemudian digantikan I Wayan Laka di DPRD Bali dengan status PAW (pengganti antar waktu). Pada akhirnya, Disel Astawa hijrah ke Gerindra.
Dalam Pileg 2019, Disel Astawa yang baru gabung ke Gerindra langsung diusung partai barunya sebagai caleg DPRD Bali Dapil Badung.
Meski ruang geraknya terbantas saat kampanye karena blocking ala PDIP di Badung, namun Disel Astawa dengan kekuatan figurnya berhasil lolos ke DPRD Bali. Disel Astawa terobos dominasi PDIP di Badung.
Baca Juga: Gilang Juragan 99 Bos Arema FC Akhirnya Akui Tak Pernah Punya Jet Pribadi
Kini, hubungan keduanya kembali mulai memanas. Apalagi, tahun 2024 mendatang akan ada gelaran Pilkada Badung.
Kini ada desas-desus bahwa Disel Astawa digadang-gadang untuk maju sebagai calon bupati dari Gerindra, tentu saja akan menantang calon dari PDIP.***