"Program ini bagus, nanti akan berkembang. Kalau keuangan kita nanti bagus baru bisa capai selain kades dan bendesa," imbuhnya.
Seperti diketahui, para Perbekel dan Bendesa Adat se - Bali diberikan insentif setiap bulan mulai Januari 2022 atas kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Pemberian insentif itu pun besarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, yaitu untuk perbekel Rp 1.500.000 per bulan dan bendesa Rp 2.500.000 per bulan.
Bahkan, sebanyak Rp 11,4 miliar telah dialokasikam dalam APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2022.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron, Pemkot Denpasar Siapkan 6 Jurus Strategis
Sementara untuk anggaran insentif bendesa adat sudah dialokasikan juga dalam Bantuan Operasional Desa Adat, sebagian dari total anggaran Desa Adat sebesar Rp 300 juta untuk masing-masing desa adat.
Bahkan, ia menolak adanya anggapan bahwa pemberian bantuan insentif kepada Perbekel dan Bendesa adat tersebut sebagai bagian pencarian simpati Gubernur Bali, Wayan Koster untuk mendapat dukungan di Pilgub 2024 mendatang.