DENPASARUPDATE.COM – Perayaan Pagerwesi di Buleleng menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali.
Pandemi yang telah berjalan hampir 2 tahun lamanya tidak menyurutkan semangat masyarakat Buleleng untuk melakukan perayaan Pagerwesi secara meriah dan disertai pelaksanaan Tradisi Mamunjung.
Tradisi Mamunjung menjadi rangkaian wajib yang sering dilakukan oleh masyarakat Buleleng saat hari raya Pagerwesi.
Sebelum pandemi COVID-19, rainan Pegorsi yang merupakan nama lain dari Pagerwesi dimanfaatkan oleh masyarakat Buleleng yang sedang merantau untuk pulang kampung.
Sebelum melaksanakan Tradisi Mamunjung, keluarga besar yang sudah berkumpul akan melaksanakan persembahyang bersama di merajan.
Banten yang dihaturkan di merajan mirip seperti banten saat hari raya Galungan. Oleh karena itu, perayaan pagerwesi di Buleleng sama meriahnya saat perayaan Galungan.
Baca Juga: Umat Hindu Rayakan Hari Raya Pagerwesi 1 September 2021, Ini Makna dan Bantennya
Nyoman Suka Ardiasa selaku akademisi Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja memberikan pendapatnya mengenai fenomena perayaan Pagerwesi di Buleleng.