Seorang Wanita Mengaku Pegawai Dinsos Rampas Cincin Penyandang Disabilitas di Klungkung

- 17 Juni 2021, 07:50 WIB
Ilustrasi cincin
Ilustrasi cincin /Pikiran rakyat.com/Pixabay.com

DENPASARUPDATE.COM - Seorang penyandang disabilitas, I Ketut Merta (45), tinggal bersama kakaknya, I Ketut Kuat (70) yang mengalami stroke dan hanya dapat terbaring di tempat tidur mengalami peristiwa tidak terduga.

I Ketut Merta menuturkan satu-satunya cincin emas miliknya dirampas seorang wanita yang mengaku sebagai pegawai Dinas Sosial (Dinsos).

Pria yang membuka sebuah warung sederhana ruas Jalan Raya Desa Gunaksa-Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali tidak kuasa menahan tangisnya ketika menceritakan kronologi perampasan dan pencurian cincin emas miliknya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis, 17 Juni 2021 Terbaru : Virgo Jangan Terlalu Boros, Leo Banyak Kebahagiaan

"Kejadiannya dua hari lalu, Senin (14 Juni 2021) sekitar jam 2 siang. Cincin saya diambil paksa oleh seorang wanita yang mengaku sebagai petugas Dinas Sosial," tutur Ketut Merta dengan suara yang terbata-bata dan meneteskan air mata.

Ketika itu menurut penuturannya ada seorang wanita mengendarai sepeda motor Honda Vario menepi di depan warungnya. Wanita itu lantas mampir dan menghampiri warung Ketut Merta.

Dia mengaku ke Ketut Merta sebagai pegawai Dinas Sosial dan bernama Ayu. Wanita itu pun memesan kopi.

Baca Juga: Jerinx Semprot BCL, Tuding Salahkan Bali Setelah Positif Covid-19, Begini Penjelasan Istri Ashraf Sinclair

"Kondisi saya kan seperti ini, saya tidak jalan bisa buat kopi. Saya minta agar dia beli aqua (air mineral). Ia mengaku namanya ibu Ayu asal Banjarangkan dan Kerja di Karangasem," beber Merta.

Ketika itulah si wanita menawarkan jimat kepada Ketut Merta. Jimat itu dikatakan dapat sebagai penyenyak tidur.

Beruntung Ketut Merta selalu mencatat tamu yang berkunjung, sehingga ia dapat menjelaskan secara detail kejadian yang dialaminya. Ia juga mencatat nomor kendaraan yang dikendarai wanita itu, yakni 5973 MA.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Kabarnya Dihentikan karena Ada yang Tertular, dr. Tompi :”Uji cobanya Masih Ngaco”

"Saya sudah bilang tidak mau gegemet (jimat itu), tapi dipaksa. Jimat itu ditaruh di kantong saya, dan kakak saya dikasih uang Rp 5.000 juga. Sempat juga membelikan makanan," imbuh Merta.


Akan tetapi, tiba-tiba saja wanita itu mengambil paksa cincin yang dikenakan di jari manis Merta. Ketut Merta pun tidak kuasa menahan wanita itu.


"Saya sudah bilang cincin ini emas palsu, tapi tetap dirampas dari jari saya. Dia (wanita) tersebut lalu kabur, ke arah barat. Saya menangis, karena hanya punya cincin itu saja. Beratnya 3 gram," ungkapnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja 2021 Gelombang 18 Segera dibuka! Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya

Ketut Merta menambahkan cincin tersebut adalah pemberian kakaknya dan sangat berharga karena satu-satunya yang dimilikinya serta menjadi bekal untuk dijual ketika sedang ada yang sakit.

"Ini cincin emas saya, sangat berharga. Saya hanya punya ini saja, dibelikan kakak yang sudah menikah ke Desa Paksebali," tambahnya.

"Saya mohon ke pak polisi agar saya bisa dibantu. Bagaimana agar cincin itu bisa kembali," kata Merta sambil menitikan air mata.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA di Bali Juni 2021 Terbaru : Aromaku Cari Posisi Kepala Toko Minimal Lulusan SMA/SMK

Wakapolsek Dawan, Iptu I Made Madra menuturkan pihaknya mendatangi dan meminta keterangan I Ketut Merta serta usai dilakukan pelacakan, ternyata nopol sepeda motor yang diinformasikan Ketut Merta tidak terdaftar.

Meskipun demikian, pihak kepolisian akan tetap mendalami kasus ini.***

Editor: Ida Ayu Novi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah