Karim menambahkan keikutsertaan Banzer Nu Cabang Buleleng dalam pengamanan Hari Raya Nyepi tahun Baru Caka 1943 dengan pecalang desa di Kabupaten Buleleng merupakan wujud dari toleransi yang nyata dan menjadi embrio untuk disebarluaskan.
Ini sikap kerukanan antar umat beragama yang menunjukkan rasa saling menghormati dan menghargai sesama manusia walaupun berbeda dalam hal keyakinan.
“Sehingga isu sara, pecah belah dan saling menjatuhkan mudah dikendalikan. Jadi sudah tidak lagi kami dengar sentimen identitas agama. Kemudian juga untuk mengurangi adanya gesekan dan konflik soal agama khusus di Bali," pungkasnya. ***