“Kami dari PSSI meminta kepada tim scouting dari Liga 1 dan Liga 2 juga ikut memantau. Tim dari Barati Cup juga bisa memberikan database pemain kepada PSSI. Minimal pemain-pemain yang berangkat ke Swedia nanti,” ucapnya.
Jika ingin Timnas Indonesia menjadi lebih baik dibandingkan saat ini, Indra Sjafri juga mengungkapkan ada aspek-aspek yang harus diperbaiki kedepannya.
Mulai dari perbaikan infrastruktur, kurikulum dalam sepak bola, pengembangan pelatih, serta pengembangan pemain.
Dua aspek terakhir mencakup juga kualitas dan kuantitas terutama untuk pelatih yang berlisensi AFC.
“Dari kompetisi seperti ini, kami juga bisa bagaimana pemain itu menunjukkan kemampuan taktikal dan individu. Fisik juga kami lihat. Tapi kami bisa bereksekpasti yang besar karena ini kan pemain berusia 12-14 tahun," ucapnya.
"Namun dalam tahap seleksi, kami sudah memantaunya juga melalui GPS dan video. Bisa dilihat kemampuan pemain per individu dari data yang ada,” tambah Indra Sjafri.
Sementara itu CEO BARATI Mendunia Krisna Wisnu Marsis mengatakan selain melakukan seleksi untuk pemain, juga melakukan seleksi terhadap pelatih kepala untuk di Gothia Cup. Ini menjadi perdana pelatih juga diseleksi untuk setiap kelompok umur.
"Inisiatif baru ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah, terutama Kemenpora dan PSSI, dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang sepakbola," tutup Krisna. ***