Didesak Jokowi, FIFPRO Turut Mendesak FIFA dan AFC Turun Tangan Selesaikan Kisruh Liga 2 Indonesia

- 27 Januari 2023, 15:53 WIB
Pernyataan resmi FIFPro yang diunggah di akun instagram
Pernyataan resmi FIFPro yang diunggah di akun instagram /FIFPro/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Setelah didesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menpora, kini FIFPro turut mendesak FIFA dan AFC agar turun tangan untuk ikut menangani Liga 2 di Indonesia.

Sebagaimana diketahui publik, bahwasanya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengeluarkan keputusan terkait penghentian Liga 2 dan 3, serta peniadaan degradasi pada Liga 1. Keputusan tersebut diambil lewat rapat Exco di Kantor PSSI, GBK Arena pada hari Kamis, 12 Januari 2023 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi tidak tanggal diam. Ia memberikan mandat dan arahan kepada Menpora untuk mengadakan pertemuan dengan PSSI terkait putusan tersebut. Harapannya, akan ada jalan keluar yang lebih baik.

Baca Juga: Liga 2 dan 3 Dihentikan, Begini Tanggapan Menohok Pelatih PSM Makassar untuk PSSI

Berita lengkapnya ada di artikel DenpasarUpdate.Com sebelumnya dengan judul "Liga 2 Bakal Berlanjut? Begini Peluangnya" tayang tanggal 20 Januari 2023.

Kini, ada pihak pain yang turut bertindak terkait putusan PSSI tersebut. Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPRO) mendesak FIFA dan AFC untuk ikut menangani Liga 2 dan 3 yang dihentikan.

Dilansir DenpasarUpdate.Com melalui akun Instagram @pengamatsepakbola, berikut pernyataan dari FIFPRO yang diunggah tanggal 26 Januari 2023.

 Baca Juga: Telah Dibuka! Penerimaan Anggota Polri Tahun 2023, Berikut Info dan Syarat Pendaftarannya

PERNYATAAN FIFPRO

FIFPRO MEMINTA FIFA DAN AFC UNTUK INTERVENSI INDONESIA

26 Januari 2023

 

FIFPRO telah meminta FIFA dan The Asian Football Confederation (AFC) untuk segera mengintervensi Indonesia, dimana Persatuan Sepak Bola Seluruh Indoesia (PSSI) telah mengambil keputusan menghentikan musim Liga 2 dan Liga 3.

 Baca Juga: Bebas dari Penjara, Jerinx Bahagia Jalani Rumah Tangga Bersama Nora, Tolak Tawaran Jadi Calon Gubernur

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFPRO, Simon Colosimo berkata: "FIFA dan AFC harus mengintervensi, ini keputusan buruk yang memiliki dampak serius atas kehidupan dan karir sekira 700 pesepak bola profesional di Indonesia yang mempunyai kontrak dengan Klub Liga 2".

Baru-baru ini, PSSI mengumumkan bahwa tidak akan melanjutkan musim Liga 2 (profesional) dan Liga 3 (amatir), yang mana terganggu karena.tragedi Stadion Kanjuruhan bulan Oktober tahun lalu, ketika 125 jiwa meninggal dunia. Menurut PSSI, liga dan klub kekurangan finansial untuk mematuhi peraturan dengan regulasi keamanan yang baru dimana ditetapkan setelah tragedi.

Bulan Desember, PSSI telah sukses menyelenggarakan Liga 1 Indonesia dengan semua klub mematuhi standar keamanan yang sama, dan PSS telah mengumumkan bahwa tanggal 14 Januari Liga 2 juga akan dimulai lagi. Entah kenapa, pada tanggal 13 Januari tiba-tiba PSSI memberitahukan bahwa Liga 2 akan ditunda untuk waktu yang tidak terbatas.

Baca Juga: Bali United Hadapi Arema FC di Pekan Ke-21 BRI Liga 1, Teco Minta Kejelasan Lokasi Pertandingan

Ini juga mengganggu karena keputusan diambil tanpa ada negosiasi atau konsultasi dengan asosiasi pemain, APPI, meskipun keputusan ini mempengaruhi sekira 700 pesepak bola profesional.

Apalagi, penundaan Liga 2 meninggalkan sepak bola Indonesia tanpa sistem degradasi, yang mana ini tidak sejalan dengan struktur FIFA.

FIFPRO mendesak FIFA dan AFC mengintervensi situasi ini dan menemukan solusi yang cocok bersama-sama dengan PSSI dan asosiasi pesepakbola APPI untuk memastikan bahwa Liga 2 dapat berlanjut.

Baca Juga: Waw! Winger Asal Brasil Vitinho Tiba di Semarang, Siap Jalani Serangkaian Tes Sebelum Deal Kontrak PSIS

Kurang lebih demikianlah pernyataan FIFPRO yang diterjemahkan oleh DenpasarUpdate.Com ke dalam bahasa Indonesia.

Pernyataan yang diunggah oleh akun Instagram @pengamatsepakbola tersebut mendapat tanggapan dari Pakar Hukum Bola, Eko Maung di kolom komentar.

"Perjanjian antara pesepakbola adalah berdasar kontrak yang diartikan sebagai kesepakatan pada pihak, dalam klausul kontrak selalu ada pasal tentang batalnya perjanjian karena keadaan force majeur (kahar), dan kondisi diSTOP nya Liga kali ini Bukan karena alasan itu, jadi kalau mau STOP ya tetap harus dilunasi semua gaji pemain," tulis Eko Maung dengan nama akun Instagram @ekomaung69.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x