Si Gareng main kesetanan, setelah melewati tiga pemain belakang Feyenoord pada menit kedua babak pertama ia menciptakan gol yang bertahan sampai babak pertama berakhir.
Meski skor berakhir 1-6 bagi kemenangan Feyenoord itu tidak lebih disebabkan faktor wasit dan bersifat politis.
Soetjipto Soentoro kapten PSSI ketika bersalaman sebelum perandingan antara Indonesia vs SV Werder Bremen dimulai.
14 Juni 1965, pada lawatan keduanya di Jerman Barat melawan Juara Bundesliga, Werder Bremen, si Gareng dan kawan-kawanng membuat kejutan. Pertandingan berlangsung dramatis, tercipta banyak gol dan penuh semangat juang.
Gol-gol nya dihasilkan pada menit 30, 41, dan 58 dan sekaligus ia mencetak hattrik pada pertandingan itu.
Meskipun kalah 5-6 tetapi pelatih SV Werder Bremen yang merangkap pelatih nasional Jerman Barat, Herr Brocker terang-terangan memuji dan menawarkan Soetjipto, Max Timisela dan John Simon bermain untuk klub Werder Bremen.
Namun, tawaran simpatik itu ditolak oleh Kolonel Gatot Suwago. "Mereka lebih mencintai main untuk bangsanya." ujar sang Kolonel.
Alasan lain karena Soetjipto dan kawan-kawan sedang dalam rangka persiapan Asian Games 1966 di Tokyo.***