DENPASARUPDATE.COM - Laga Liga 1 pekan ke-34 rupanya menimbulkan masalah, Persib Bandung dan Persija Jakarta dilaporkan ke FIFA.
Seperti diketahui gelaran Liga 1 2021/2022 telah berakhir dan Bali United berhasil menjadi juara dan untuk runner up diisi oleh Persib Bandung.
Namun, berdasarkan hasil perolehan poin, ada 3 tim yang terdegradasi, yakni Persiraja Banda Aceh, Persela Lamongan, dan Persipura Jayapura.
Baca Juga: Ajak Perang, Ketua Umum Persipura Jayapura Ultimatum Bos Persib Bandung, Ini Alasannya
Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano, pun mengatakan pihaknya telah berusaha dengan maksimal, namun ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.
"Pemain, pelatih, dan kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan punya rencana yang lain atas Tim ini,” ujar Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, kepada media, Senin, 4 April 2022 di Jayapura dikutip Denpasarupdate.com dari Portal Papua.
Di luar dugaan dua pertandingan terakhir penentu dan hasil akhir yang diterima Persipura Jayapura berbuntut panjang.
Persib Bandung dan Persija Jakarta terancam bakal dilaporkan ke FIFA atau juga Pengadilan Arbitrase Olahraga alis CAS.
Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) mengatakan pihaknya terhitung sejak Rabu, 6 April 2022 telah mengirimkan surat secara resmi kepada PSSI untuk meminta adanya investigasi atas dua laga (Persib Bandung vs Barito Putera, dan PSS Sleman vs Persija Jakarta) di pekan ke-34 Liga 1 2021-2022.
“Termasuk investigasi oknum personil klub, terkait dugaan pelanggaran fair play, dan dugaan pelanggaran regulasi BRI Liga 1 2021/2022, permohonan kami ajukan kepada Komisi Disiplin dan Komite Etik. Bila nantinya ada pelanggaran etik ya bisa sekaligus ditangani,” kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, Rabu, 6 April 2022.
Ia mengatakan ada beberapa hal yang menurut pihak Persipura Jayapura yang patut menjadi sorotan investigasi.
Misalnya, dugaan adanya tim yang tidak memainkan tim/pemain terbaiknya, itu dikatakannya merupakan pelanggaran regulasi.
“Sementara ramai beredar di ruang publik bahwa ada beberapa klub yang memiliki koneksi atau hubungan kepemilikan atau sejenisnya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan ada dugaan tim atau oknum di dalam tim yang secara sengaja mempengaruhi hasil laga, serta reaksi perangkat pertandingan saat penalti ada keanehan, dan itu dikatakannya juga merupakan termasuk pelanggaran regulasi.
Baca Juga: Persija Jakarta dan Persib Bandung Adu Mekanik Perebutkan Osvaldo Haay
“Kami juga mempertanyakan reaksi perangkat pertandingan saat pinalti aneh itu terjadi.," katanya.
"Latar belakangnya adalah penjelasan dan penegasan Ketua Umum PSSI, bahwa perangkat pertandingan ditambah jumlahnya agar lebih teliti dan tidak salah mengambil keputusan, tapi yang terjadi justru berbeda, sebanyak itu perangkatnya masa tidak ada yang lihat ada lebih dari 1 pelanggaran saat pinalti itu,” tuturnya.***