DENPASARUPDATE.COM- Kisah sahabat Nabi yang satu ini Khalid bin Sa'id dilahirkan dari keluarga berada dan termasuk bangsawan Quraisy.
Suatu malam, Khalid bermimpi berdiri di bibir api yang sangat besar. Dari, belakang ayahnya mendorongnya masuk ke api itu, ia melihat Rasulullah datang menarik dan menyelamatkan Khalid dari api.
Setelah itu Khalid terbangun dari tidurnya. Kemudian ia bergegas ke rumah Abu Bakar dan menceritakan mimpinya.
Abu Bakar berkata kepadanya, "Itu pertanda baik bagimu. Dialah Rasulullah, ikutilah dia karena Islam akan menyelamatkanmu dari api,”
Usai mendengar hal tersebut Khalid mencari Rasulullah, dan akhirnya berhasil kepada Nabi dan menanyakan tentang dakwah yang dilakukan beliau.
Kemudian Rasulullah menjawab "Hendaklah kamu beriman kepada Allah semata dan jangan kamu menyekutukannya dengan sesuatu yang lain. Hendaklah kamu beriman kepada Muhammad hamba dan utusan-Nya Hendaklah kamu meninggalkan menyembah berhala yang tidak mendengar dan melihat tidak membawa mudharat dan tidak membawa manfaat.”
Khalid lalu mengulurkan tangan kanannya, yang disambut oleh tangan kanan Rasulullah Khalid mengucapkan. "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar-rasulullah,” Khalid masuk islam.
Berita keislamannya, terdengar oleh sang ayah. Saat dirinya memutuskan untuk masuk Islam, baru terdapat empat orang yang masuk Islam. Khalid merupakan orang kelima yang masuk Islam. Hal tersebut memberikan tamparan keras ke wajah Sa'id di hadapan kaum Quraisy, kebangsawanannya akan terhina.
Ayah Khalid mulai mengintrogasinya yang sudah masuk islam. Karena pendirian Khalid yang kokoh, ayahnya memberikan pukulan bertubi-tubi. la kemudian dikurung di satu kamar yang gelap, tidak diberi makan dan minum.
Hukuman tersebut tidak membuat keimanan Khalid goyah.
Sang ayah terus memberikan tekanan terhadap Khalid, ia membawanya ke padang pasir yang sangat panas. Khalid yang terlentang ditindih oleh batu besar di bawah teriknya matahari, selama tiga hari, tanpa diberi minum sedikit pun. Keimanan Khalid tetap tak goyah sedikitpun.
Pada akhirnya Ayah Khalid putus asa dan membawa pulang Khalid, dan mengusirnya.
Khalid meninggalkan rumah megah, makanan enak, pakaian mewah dan semua kesenangan di rumah itu. Semuanya ditinggalkannya dan lebih memilih hidup yang penuh kekurangan.
Tetapi, apa yang ia ditakutkan? Karena ia didampingi oleh imannya?
Apalah artinya lapar dan siksa, jika seseorang telah menemukan dirinya berada bersama kebenaran agung, seperti kebenaran yang diserukan Muhammad saw. masih adakah di dunia ini sesuatu yang berharga yang belum dimiliki, ketika ia telah memenangkan janji Allah, sementara semua ini adalah milik Nya. ***