Filosofi Penjor Dalam Hari Raya Galungan dan Kuningan, Simbol Naga Basuki, Ini Maknanya

- 8 November 2021, 12:10 WIB
Penjor yang didirikan umat Hindu menjelang hari raya Galungan
Penjor yang didirikan umat Hindu menjelang hari raya Galungan /I GST AGUNG KRISNA/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Galungan yakni pada Rabu, 10 November 2021. Seperti lazimnya Hari Raya Galungan selalu dilaksanakan setiap Budha Kliwon Dungulan atau Rabu Kliwon wuku Dungulan yang jatuhnya setiap enam bulan sekali.

Kata "Galungan" berasal daru bahasa Jawa Kuno dengan arti menang atau bertarung. "Galungan" memiliki arti yang sama dengan "dungulan", yang berarti menang.

Itulah mengapa di Jawa, wuku kesebelas disebut Wuku Galungan, sedangka di Pulau Bali wuku kesebelas disebut sebagai Wuku Dungulan.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK HOKI 8 November 2021, Scorpio Mendapat Keberuntungan Luar Biasa, Tunggu Kejutannya!

Umat Hindu memaknai Hari Raya Galungan sebagai kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (keburukan).

Sehingga Umat Hindu pada saat Hari Raya Galungan akan mengaturkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.

Hari Raya Galungan memiliki makna yang terkandung dalam Lontar Sundarigama, yang dijelaskan sebagai "Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana smadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep".

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Senin 8 November 2021 untuk Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus

Artinya "Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan ber-satunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran".

Sehingga Galungan berarti menyatukan kekuatan rohani agar manusia mendapatkan pikiran dan pendirian yang terang.

Makna pikiran dan pendirian yang terang inilah yang membuat wujud dharma muncul dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran memiliki wujud adharma.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA PT. Pertamina Internasional Membutuhkan 32 Posisi Berbagai Kualifikasi di Kilang Minyak

Sehingga kesimpulan dalam konsep Lontar Sundarigama melihat hakikat Galungan adalah merayakan kemenangan dharma atas adharma.

Pada Hari Raya Galungan, Umat Hindu mengaturkan atau mempersembahkan banten atau sesajen sebagai ucapan syukur dan terima kasih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terciptanya dunia dengan segala isinya.

Hari Raya Galungan juga identik dengan pemasangan penjor pada pintu masuk sebelah kanan di setiap rumah Umat Hindu.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA BNN Kabupaten Kediri, Dibutuhkan Analis Kesehatan Minimal Lulusan D3, Yuk Lamar!

Penjor merupakan simbol dari Naga Basuki yang memiliki makna kesejahteraan dan kemakmuran. Sekaligus dilambangkan sebagai gunung yang dianggap suci.

Gunung merupakan segala sumber kemakmuran dan seluruh makhluk hidup sebab semuanya bergantung pada hasil dari gunung.

Itulah mengapa penjor akan dilengkapi dengan hasil bumi pala bungkah (umbi-umbian) dan pala gantung (buah-buahan) serta kain putih kuning sebagai lambang panji-panji keheningan dan ketulusikhlasan serta kesucian rohani.

Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem Free Fire Sabtu 6 November 2021: Segera Klaim Reward Dari Garena Indonesia

Penjor seyogyanya dipasang tepat pada hari penampahan (satu hari sebelum) Hari Raya Galungan, setelah jam 12 siang. Penjor menjadi pertanda kemenangan setelah manusia berhasil berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update Dinas Kebudayaan Buleleng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x